Jum'at, 19/08/2016 18:31 WIB
Jakarta - Total Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini diperkirakan sekitar Rp628 triliun, termasuk rencana pelebaran defisit anggaran dari 2,35% jadi 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam hitungan defisit anggaran 2,35% terhadap PDB, SBN yang diterbitkan (gross) adalah Rp611 triliun.
"Tambah Rp 17 triliun karena defisitnya 2,5% terhadap PDB," ungkap Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Robert Pakpahan di Kemenkeu, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Ruang SBN yang tersedia sampai akhir tahun adalah Rp100 triliun. Ini akan dioptimalkan untuk menampung dana yang masuk dari program pengampunan pajak.
Gisele Bundchen Kesal Hubungannya dengan Pelatih Jiu-Jitsu Ditertawakan Tom Brady
Junta Myanmar Tegaskan Kembali Rencana Pemilu Usai Mantan PM Kamboja Minta Akses ke Suu Kyi
Perang Gaza Disebut Merusak Hubungan Uni Emirat Arab dengan Netanyahu
Sementara untuk tahun depan, diperkirakan akan ada peningkatan penerbitan SBN. Robert menyatakan pihaknya tengah menghitung untuk persiapan 2017. Deifisit anggaran yang dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 adalah 2,41% terhadap PDB.
"Kita akan hitung jatuh temponya berapa, harusnya gross tahun 2017 di atas angka Rp 600 triliun. Lebih tinggi," kata Robert.
Keyword : SBN kemenkeu Utang negara