Sabtu, 07/03/2020 08:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Otoritas pendudukan Israel kemarin menghancurkan semua rumah Palestina di desa Bedouin Palestina, Al-Araqeeb di Negev untuk ke-176 kalinya.
Desa ini pertama kali diratakan pada Juli 2010, dan setiap kali penduduk Al-Araqeeb membangun kembali tenda dan rumah kecil mereka, pasukan pendudukan kembali untuk meratakannya, kadang - kadang beberapa kali dalam sebulan.
Dilansir Middleeast, rumah-rumah Al-Araqeeb, yang dihuni oleh lebih dari 20 keluarga Palestina, dibangun dari kayu, plastik, dan besi bergelombang.
Terletak di gurun Negev (Naqab), desa ini adalah salah satu dari 51 desa Arab yang "tidak dikenali" di daerah itu dan terus-menerus menjadi sasaran pembongkaran menjelang rencana untuk membangun rumah bagi komunitas Yahudi baru.
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania
Militer Israel Serukan Palestina untuk Mengevakuasi Warga Sipil Rafah
Israel Menggerebek Kantor Al Jazeera setelah Perintah Penutupan Stasiun TV Lokalnya
Buldoser Israel telah menghancurkan segalanya, mulai dari pohon hingga tangki air, tetapi penduduk Badui telah berusaha membangunnya kembali setiap waktu.
Orang Badui di Negev harus mematuhi hukum yang sama dengan warga negara Israel Yahudi. Mereka membayar pajak tetapi tidak menikmati hak dan layanan yang sama seperti orang Yahudi di Israel dan negara telah berulang kali menolak untuk menghubungkan kota-kota dengan jaringan nasional, pasokan air, dan fasilitas vital lainnya.
Dalam putusannya, pengadilan mengatakan bahwa penduduk desa telah mengambil tanah milik negara dengan membangun kembali rumah mereka yang hancur.
Keyword : PalestinaWarga Pemerintah Israel