Tiga Orang Tewas Bom di Afghanistan Timur

Selasa, 03/03/2020 08:31 WIB

Afghanistan, Jurnas.com - Sebuah ledakan bom merenggut nyawa setidaknya tiga orang dan melukai hampir selusin lainnya di Afghanistan timur, di tengah pengumuman Taliban tentang berakhirnya gencatan senjata sebagian di negara yang dilanda perang.

Kepala polisi provinsi timur Khost, Sayed Ahmad Babazai, mengatakan bahan peledak ditempatkan pada sepeda motor yang berhenti di dekat lapangan sepak bola di distrik Nadir Shah Kot, Senin (2/3).

"Sebuah sepeda motor yang dilengkapi bom meledak selama pertandingan sepak bola," kata Babazai.

Presiden Federasi Sepak Bola Khost, Abdul Fatah Wakman mengatakan tiga orang yang tewas adalah saudara. Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas pemboman itu, di mana setidaknya 11 orang juga terluka.

Gencatan senjata selama seminggu antara pasukan Taliban, Amerika Serikat (AS), dan Afghanistan mendahului penandatanganan kesepakatan antara kelompok militan dan Washington di Qatar pada Sabtu (29/2), yang bertujuan mengakhiri perang dua dekade di Afghanistan.

Tetapi pada Senin (2/3), juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pengurangan kekerasan terhadap pasukan keamanan Afghanistan sudah berakhir.

Sejak perjanjian ditandatangani, Taliban sudah secara terbuka merayakan kemenangan mereka atas Washington.

Perjanjian tersebut menetapkan jadwal bagi pasukan asing untuk meninggalkan Afghanistan dalam waktu 14 bulan, tunduk pada janji militan untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Kabul.

Presiden AS, Donald Trump sudah lama menyatakan keinginannya untuk membawa tentara AS kembali ke rumah dan mengakhiri perang ketika berupaya ingin terpilih kembali pada tahun 2020.

Sekitar 2.400 tentara AS tewas dalam perang. Lebih dari 100.000 warga Afghanistan juga telah terbunuh atau terluka sejak 2009, ketika Misi Bantuan PBB di Afghanistan mulai mendokumentasikan korban.

Para militan sudah lama menuntut penarikan pasukan asing, menyebut mereka pasukan pendudukan, dan menyalahkan mereka selama hampir dua dekade perang.

Taliban sekarang mengendalikan atau memegang pengaruh atas lebih banyak wilayah Afghanistan daripada di mana pun sejak 2001. (Press TV).

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya