Minggu, 14/08/2016 18:50 WIB
Jakarta - Lembaga riset asal Munich, Jerman, Ifo Institute merilis indeks World Economic Survey kuartal III-2016 turun 4,5 poin menjadi 86,0. Anjlok ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, yakni 10 poin di bawah rata-rata jangka panjang.
Hasil survei ini menjadi petanda terjadinya arus balik, dimana sentimen responden pada kuartal II-2016 masih cukup positif. "Sentimen perekonomian dunia melorot, kendati ekspektasi ekonomi mereka tidak lebih negatif dibanding kuartal lalu,” kata Presiden Ifo Clemens Fuest, seperti dikutip CNBC, Minggu (14/8).
Diketahui bahwa tren kenaikan pada kuartal II-2016 lalu terhenti hampir di semua kawasan. Penyebabnya adalah kekhawatiran akan besarnya dampak dari keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, juga imbas dari pelambatan pertumbuhan di Asia.
“Eropa meredup akibat pilihan Brexit, keduali negara-negara Eropa Timur yang iklim ekonominya lebih cerah. Indikator iklim ekonomi Asia turun ke level terendah dalam tujuh tahun, dan di Amerika Utara indeksnya hanya sedikit lebih tinggi dari rata-rata jangka panjangnya,” demikian keterangan Ifo.
Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu
Anggota DPR: Rencana Kenaikkan PPN 12 Persen Harus Pertimbangkan Ekonomi Global
Hoaks! Megawati Soekarnoputri Telah Meninggal Dunia April 2024
Lembaga survei Ifo kerap menjadi barometer sentimen ekonomi global lantaran sudah terjun ke dunia survei sejak 1981. Adapun dalam survei kali ini Ifo melakukan wawancara terhadap 1.806 ahli ekonomi di 115 negara hingga akhir Juli 206.