Roger Stone, Teman Lama Trump Masuk Jeruji Besi

Jum'at, 21/02/2020 08:29 WIB

Washington, Jurnas.com - Roger Stone, teman lama dan penasihat politik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dijatuhi hukuman lebih dari tiga tahun penjara terkait dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Stone adalah asisten Trump keenam yang dihukum dalam kasus pidana sebagai bagian dari penyelidikan jaksa khusus Robert Mueller terhadap dugaan kolusi antara Moskow dan kampanye Trump selama pemilu 2016.

Hakim Distrik AS, Amy Berman Jackson menjatuhkan sanksi tersebut pada Kamis (20/2) atas dakwaan yang mencakup perusakan saksi, pernyataan palsu, dan obstruksi keadilan.

Jackson juga memutuskan bahwa Stone yang berusia  67 tahun itu harus membayar denda USD20.000, menjalani masa percobaan dua tahun setelah hukumannya, dan melakukan 250 jam pelayanan masyarakat.

"Terdakwa berbohong tentang masalah nasional dan internasional yang sangat penting. Ini bukan kampanye hijinks. Ini bukan hanya Roger yang menjadi Roger," kata Jackson.

"Stone tidak dituntut karena membela presiden; dia dituntut karena menutupi presiden," tambahnya.

Ia juga mengambaikan serangan Trump terhadap jaksa federal karena menyeret nama Stone. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang tidak adil, palsu, atau memalukan tentang penyelidikan atau penuntutan.

Dilansir dari Press TV, Jaksa federal dalam kasus Stone awalnya merekomendasikan hukuman tujuh hingga sembilan tahun berdasarkan pedoman hukuman federal.

Trump sebelumnya menyebut rekomendasi awal mengerikan dan tidak adil. Namun, setelah keputusan itu, ia mengatakan memantau kasus Stone dengan cermat, menyarankan Jaksa federal dapat memaafkan sekutunya.

"Kami akan mengawasi prosesnya dan mengawasinya dengan sangat cermat. Dan pada titik tertentu aku akan membuat tekad. Tetapi Roger Stone dan semua orang harus diperlakukan dengan adil. Dan ini bukan proses yang adil," tulis Trump di akun Twitternya.

"Saya ingin melihat Roger dibebaskan, dan saya ingin melihatnya terjadi," sambungnya..

Stone berbohong pada 2017 saat memberikan kesaksian kepada anggota parlemen di House Intelligence Committee yang dipimpin Adam Schiff waktu itu.

Stone mengaku bertindak sebagai perantara antara kampanye Trump dan WikiLeaks, yang merilis dokumen peretasan yang mempermalukan saingan Demokrat, Hillary Clinton selama kampanye.

Operasi GOP lama dihukum pada bulan November atas tujuh tuduhan berbohong kepada Kongres dan merusak saksi tentang upayanya untuk belajar tentang dokumen yang diretas.

TERKINI
Baru Hadir Pertama Kali di Met Gala 2024, Bintang Baywatch Pamela Anderson Tampil Polos Met Gala 2024, Sarah Jessica Parker Tampil dengan Ciri Khasnya Headpiece Unik Jadi Ketua Met Gala 2024, Zendaya Beri Penampilan Dramatis dengan Gaun Merak Met Gala 2024, Inilah Penampilan Kecantikan Putri Tidur ala Kendall Jenner