Rabu, 12/02/2020 22:41 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Baktiar Najamudin menyoroti ranking perguruan tinggi Indonesia di level dunia.
Dalam kegiatan rapat kerja antara Komite III DPD RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, Sultan meminta Nadiem melakukan perbaikan.
"Sebenarnya kualitas sumber daya manusia kita tidak kalah dengan negara-negara lain. Tapi kenapa di peringkat universitas kita selalu berada di posisi ratusan kelas dunia," kata Sultan pada Rabu (12/2) di Jakarta.
"Ini juga yang menjadi PR kita semua. Bagaimana peringkat universitas kita bisa naik di kelas dunia," imbuh dia.
Nadiem Bantah Kurikulum Merdeka Cuma Efektif di Kota Besar
Pidato Hardiknas Terakhir, Nadiem Titip Merdeka Belajar
Filep Dorong Stakeholder Papua Barat Awasi Realisasi Proyek di Daerah
Dalam peringkat QS World University Rankings, terdapat tiga perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam 500 besar dunia. Ketiganya ialah Universitas Indonesia (296), Universitas Gadjah Mada (320), dan Institut Teknologi Bandung (331).
Sultan juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di daerah. Menurut dia, hingga saat ini kesenjangan kualitas pendidikan antara perkotaan dan daerah masih tinggi.
"Terutama antara daerah di perkotaan dengan daerah di pelosok. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Bagaimana caranya kita membuat sistem yang bisa memeratakan kualitas pendidikan antar daerah," ujar Sultan.
Sementara Nadiem mengatakan program kerja Kemdikbud tahun ini terkait dengan evaluasi sistem pembelajaran. Pertama, menyediakan pratik-praktik baik untuk materi ujian sekolah. Kedua, mendampingi pemerintah daerah untuk tidak lagi mewajibkan materi ujian kelulusan di daerahnya, melainkan memberikan kemerdekaan untuk masing-masing sekolah.
Ketiga, melaksanakan ujian nasional terakhir kali tahun ini untuk 8,4 juta peserta didik. Dan keempat, merancang asesmen kompetensi dan survei karakter yang akan berlangsung tahun depan.
"Kemdikbud bekerjasama dengan PUPR dan Kemenkominfo untuk mempersiapkan sarana dan prasarana perangkat IT dalam program perancangan asesmen kompetensi dan survey karakter, perangkat IT tersebut juga digunakan untuk pelaporan pertanggungjawaban dana BOS secara online," terang Nadiem.