Rabu, 05/02/2020 10:23 WIB
Beijing, Jurnas.com - Jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat wabah virus corona melonjak pada Rabu (5/2) menjadi hampir 500 orang, setelah Hong Kong melaporkan kematian pertamanya akibat penyakit ini.
Dikutip dari Channel News Asia, dalam data terbaru korban tewas mencapai 490 orang setelah Provinsi Hubei melaporkan 65 orang lagi tewas, penghitungan terbesar sejak kematian pertama muncul bulan lalu.
Jumlah korban terinfeksi yang dikonfirmasi dalam wabah ini telah mencapai 24.324, dengan 3.887 kasus baru dilaporkan menurut Komisi Kesehatan Nasional China.
Lebih dari 20 negara telah mengkonfirmasi kasus-kasus virus tersebut, mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan darurat kesehatan global.
Kritik Washington, Putin dan Xi Mengeluarkan Pernyataan Bersama
Biden Terapkan Tarif Baru Mobil Listrik China untuk Lindungi Manufaktur AS
Putin Dukung Rencana Penyelesaian Konflik oleh Tingkok di Ukraina
Beberapa negara juga memberlakukan pembatasan perjalanan, dan meinstruksikan maskapai penerbangan untuk menangguhkan penerbangan dari dan ke China.
WHO mengatakan langkah dramatis yang diambil oleh China telah memberikan "jendela peluang" untuk menghentikan penularan, sambil menyerukan lebih banyak solidaritas global untuk memerangi virus.
Khawatir virus itu menyebar ke daerah metropolitan China yang berpenduduk padat, pihak berwenang di tiga kota di provinsi Zhejiang timur membatasi jumlah orang yang diizinkan meninggalkan rumah mereka.
Tiga distrik di Hangzhou, termasuk daerah di mana kantor utama raksasa teknologi China, Alibaba berbasis, sekarang hanya mengizinkan satu orang per rumah tangga pergi ke luar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan, yang memengaruhi sekitar tiga juta orang.
Kota ini hanya berjarak 175 km barat daya dari pusat keuangan Shanghai, yang telah melaporkan lebih dari 200 kasus, termasuk satu kematian.
Keyword : Virus Corona China