Senin, 03/02/2020 11:28 WIB
Baghdad, Jurnas.com - Pasukan Amerika Serikat (AS) berusaha memperluas fasilitas dan meningkatkan pertahanan setelah serangan rudal Iran terhadap pangkalan udara Ain al-Assad, Irak.
Kantor berita al-Maalomah Irak mengatakan, pasukan Paman Sam mulai memperluas area pangkalan dan mengembangkan lebih lanjut struktur yang mengakomodasi pasukan AS.
Menurut laporan itu, pasukan AS juga menyiapkan kawat berduri dan berbagai struktur pertahanan bersama dengan tanda peringatan di sekitar pangkalan.
Ditambahkan, pasukan Irak di dalam pangkalan udara itu tidak mengetahui langkah-langkah AS karena perincian mengenai gerakan itu terbatas pada yurisdiksi Kantor Panglima Angkatan Bersenjata Irak.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Laporan itu muncul hampir sebulan setelah pangkalan itu menjadi sasaran rudal utama Iran dalam menanggapi pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari.
Presiden Donald Trump awalnya mengklaim bahwa serangan itu hanya mengakibatka sedikit kerusakan materi. Ia juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada pasukannya yang terluka.
Washington sejak itu secara bertahap mengkonfirmasi korban serangan tersebut. Laporan terbaru mengklaim bahwa 64 tentara AS terluka akibat serangan tersebut.
Langkah-langkah pertahanan AS yang dilaporkan juga datang ketika kelompok-kelompok perlawanan Irak dan tokoh-tokoh berpengaruh berjanji akan memobilisasi kehadiran AS di negara itu, jika Washington tidak menarik pasukan dari Irak.
Pada 5 Januari, parlemen Irak memberikan suara untuk mengusir pasukan AS dari negara itu sebagai tanggapan atas pembunuhan Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan Mobilisasi Populer Irak (PMU).