Senin, 20/01/2020 08:30 WIB
Jakarta, Jurnas com - Setidaknya 80 tentara Yaman tewas dalam serangan udara di sebuah kamp militer. Hal itu disampaikan Utusan Khusus PBB untuk Yaman mengatakan, Minggu (19/01) waktu setempat.
Sebanyak 130 orang lainnya terluka dalam serangan rudal balistik dan drone saat mereka menghadiri sholat di sebuah masjid di kamp militer Al-Estiqbal di kota Marib.
"Saya sebelumnya telah mengatakan bahwa kemajuan yang diperoleh dengan susah payah yang telah dilakukan Yaman dalam de-eskalasi sangat rapuh. Tindakan semacam itu dapat menggagalkan kemajuan ini," kata Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths dilansir UPI.
"Saya mendesak semua pihak untuk menghentikan eskalasi sekarang dan untuk mengarahkan energi mereka menjauh dari front militer dan ke dalam politik."
Serangan Udara Rusia ke Ukraina Menuai Kritik pada Pertemuan DK PBB
Dampak Serangan Udara Israel, PBB Ungkap Kehancuran Terparah di Gaza
Ukraina Bersiap untuk Serangan Musim Dingin Rusia
Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan, serangan itu dimaksudkan untuk "membalas pembunuhan teroris Iran Qasem Soleimani."
Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada 3 Januari, ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berencana "serangan segera dan seram."
Selama bertahun-tahun Yaman telah terlibat dalam perang saudara antara Arab Saudi yang didukung koalisi, Uni Emirat Arab dan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan "angkatan bersenjata akan tetap menjadi batu yang kokoh yang menghancurkan ambisi" dari tujuan Iran untuk menggoyahkan keamanan di Yaman dan wilayah secara keseluruhan.
Itu tidak menyatakan bagaimana mungkin menyadari motif pemberontak dan Houthi tidak segera mengklaim bertanggung jawab.
Keyword : Militer YamanSerangan Udara