Pengusaha Heran Komoditas Perkebunan Berjasa Pada PDB Justru Dikerdilkan

Jum'at, 17/01/2020 21:13 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mempertanyakan kebijakan pemerintah terhadap sektor industri di  perkebunan, seperti Industri Hasil Tembakau (IHT).

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif APINDO, Danang Girindrawardana dalam acara Desiminasi Hasil Kajian Kemitraan dalam Pertanian Tembakau di Ruang Serba Guna APINDO, Jakarta Selatan, Jumat (17/1).

Danang mempertanyakan, mengapa komoditas perkebunan yang berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) justru ditekan begitu banyak regulasi. Sebaliknya, jika tidak berkontribusi terhadap PDB justru aturan sedikit.

"Memang kalau diamati proses penyusunan kebijakan komoditas yang memberikan sumbangsi besar pada negara polanya hampir sama," ungkap Danang.

Danang mencontohkan, seperti kelapa sawit, dari hulu hingga hilirnya ada puluhan regulasi yang mengaturnya. Begitupun dengan industri tembakau dan rokok yang aturannya sudah tak terhitung.

"Pada tahun 2009, ada aturan pembatasan iklan rokok. Kemudian keluar Perda-perda penjualan rokok dan terakhir kemarin kasus Djarum Foundation," jelasnya.

Karena itu, Danag tak menampik bahwa masih ada upaya untuk mengkerdikan industri perkebunan. "Apabila ini terus menerus dilakukan maka akan menghantam pelaku industri dan para petani tembakau di Indonesia," tegasnya.

TERKINI
Satu Senior STIP Jakarta Resmi Jadi Tersangka Kematian Mahasiswa Taruna Diduga Lalai Lindungi Siswanya, Kinderfield Primary Simprug Dilaporkan ke Polda Metro Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek