Selasa, 14/01/2020 21:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Komisi Kehakiman Teheran mengatakan, pihak berwenang Iran telah menangkap beberapa orang sehubungan dengan jatuhnya sebuah pesawat penumpang Ukraina minggu lalu.
Juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili mengatakan sejumlah orang yang tidak disebutkan identitasnya ditangkap pada Selasa (14/01) setelah putaran awal penyelidikan.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji pada hari Selasa bahwa mereka yang bertanggung jawab menembak jatuh Ukraine International Airlines Penerbangan 752 dengan rudal akan dimintai pertanggungjawaban. Dia juga menyerukan pembentukan pengadilan khusus.
"Kami akan melakukan tindak lanjut untuk mendeteksi semua aspek acara dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Rouhani pada pertemuan dengan para petani di Teheran dilansir UPI.
Rusia Sebut Serangan Ukraina di Toko Roti Gunakan Roket Pasokan Barat
Serangan Balik: Drone Ukraina Menyasar Krimea, Moskow, dan Depot Minyak Rusia
Verifikasi Keringanan Sanksi Jadi Isu Utama dalam Pembicaraan Nuklir Iran
Pesawat itu jatuh pada 8 Januari setelah lepas landas dari bandara di Teheran, menewaskan semua 176 penumpang. Pejabat Iran awalnya mengatakan kegagalan mekanis kemungkinan menyebabkan kecelakaan itu. Namun, tiga hari kemudian, pemerintah Iran mengakui bahwa ia salah dijatuhkan oleh rudal.
Korps Pengawal Revolusi Iran mengatakan mereka menembak pesawat itu secara tidak sengaja ketika sedang dalam kondisi siaga tinggi setelah mengirim serangan rudal ke dua pangkalan militer A.S. di Irak. Serangan itu sebagai balasan setelah serangan udara A.S. menewaskan komandan Iran Qassem Soleimani beberapa hari sebelumnya.
Teheran membantah Senin bahwa mereka berusaha menutupi penembakan yang tidak disengaja itu, dengan mengatakan reaksi awal didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia saat itu. Namun, warga Iran melampiaskan kemarahan atas kecelakaan itu, dalam protes Sabtu, Minggu dan Senin, di mana mereka menuntut pemimpin agama Ayatollah Ali Khamenei mundur.
Keyword : Pemerintah IranPesawat Ukraina