Iran Bantah Pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di Iran Dihantam Roket

Jum'at, 10/01/2020 08:59 WIB

Teheran, Jurnas.com - Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh membantah desas-desus tidak masuk akal bahwa pesawat Ukraina yang baru-baru ini jatuh di Teheran dihantam rudal.

"Dari sudut pandang ilmiah, tidak mungkin rudal menghantam pesawat Ukraina," kata Abedzadeh dalam wawancaranya dengan Press TV pada Kamis (9/1).

Abedzadeh mengatakan, pesawat sudah terbakar tiga menit dalam penerbangan, sesuai dengan yang dilaporkan para saksi dan data yang dikumpulkan dari bagian-bagian pesawat.

"Pilot mencoba mengembalikan pesawat pada ketinggian 8.000 kaki, tetapi karena kebakaran, pesawat itu jatuh dan meledak," jelasnya Abedzadeh.

"Kami dapat katakan ini murni kecelakaan, mengingat jenis kecelakaan dan upaya pilot untuk mengembalikannya ke bandara Imam Khomeini, tidak meledak di udara. Jadi, tuduhan bahwa itu terkena rudal sama sekali tak benar," sambungnya.

Abedzadeh juga menegaskan bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Iran bertanggung jawab untuk menyelidi jatuhnya pesawat Boeing 737-800 karena terjadi di Negeri Para Mullah.

"Tetapi karena pesawat itu miliki Ukraina, maka Ukraina wajib bekerja sama dengan kami, dan telah memulai kerja sama. Tim ahli mereka telah tiba di Teheran, dan kami telah mengoordinasikan masalah ini dengan mereka dalam berbagai aspek," katanya.

"Para ahli Iran dan Ukraina sudah mengadakan pertemuan sehingga kami dapat menentukan penyebab insiden tersebut bekerja sama dengan pihak Ukraina," sambungnya.

Pernyataannya itu dikeluarkan setelah pejabat Amerika Serikakt (AS) yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa pesawat penumpang Ukraina kemungkinan besar dihantam rudal.

Para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menuduh bahwa pesawat Ukraina, yang menewaskan semua 176 penumpang di atas kapal tersebut, kemungkinan besar dijatuhkan secara tidak sengaja rudal anti pesawat Iran.

Penerbangan Ukraine International Airlines, dalam perjalanan ke Kiev dan membawa sebagian besar warga Iran dan Iran-Kanada, jatuh beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.

Sementara itu, sumber-sumber intelijen asing juga percaya bahwa kecelakaan itu yang menewaskan semua 176  penumpang di dalamnya kemungkinan disebabkan oleh kerusakan teknis.

Lima sumber keamanan, tiga orang Amerika, satu Eropa dan satu Kanada yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa berdasarkan penilaian awal badan intelijen Barat, pesawat itu mengalami kerusakan teknis. "Ada bukti bahwa salah satu mesin jet itu kepanasan," kata sumber Kanada itu.

TERKINI
Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru