Selasa, 07/01/2020 16:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com- Nasib naas dialami Muhamad Iqbal seorang pengemudi ojek online (Ojol) dari perusahaan Gojek. Iqbal yang menjadi korban dari robohnya gedung di Slipi, Jakarta Barat menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Nmaun saying, biaya perawatannya tidak menjadi tanggunan BPJS dan ironisnya pihak pemilik gedung pun hingga kini tak ada yang peduli.
Tidak itu saja, sialnya lagi motor yang sehari-hari menjadi sandaran hidupnya sebagai pengemudi ojol hancur bersama tertindih dari reruntuhan gedung yang roboh pada, Selasa (7/1) sore.
"Kami bingung, mesti kemana kami mengadukan hal ini.Pihak rumah sakit bilang, karena suami saya korban bencana atau musibah jadi tidak ditanggung BPJS. Pihak pengelola gedung pun tidak ada yang peduli sampai sekarang,” ungkap Novi, istri Iqbal melalui pesan singkat yang diterima jurnas.com, Selasa (7/1/2020).
Halo Warga, Tolong Jangan Dekati Gedung Ambruk di Slipi
Polisi Periksa Pemilik Gedung Roboh di Slipi, Terutama Surat IMB
Gedung Roboh di Slipi Ternyata Tidak Punya IMB
Menurut Novi, pihak RSUD Tarakan menyarakan agar pihaknya memiliki Jamkesmas untuk biaya pertanggungan rumah sakit.
“Saya bingung kalau ternyata nanti benar-benar tidak ditanggung BPJS, bagaimana?. Kita tidak punya biaya,” tukas Novi.
Diketahui, Muhamad Iqbal bersama dua orang lainnya, menjadi tiga korban yang berada di luar gedung yang runtuh pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB itu. Di Tarakan, Iqbal dan korban runtuhan lainnya sempat mendapat perawatan di IGD. Keduanya sempat tidak sadarkan diri. Untuk Iqbal, dari hasil CT Scan ada pergeseran di tulang tangan kanannya. Nyeri dari pundak ke bawah.
"Tangan kanan tidak bisa digerakan, kiri bisa," kata Novi, menceritakan kondisi suaminya.
"Itu sebenarnya motor adik. Saya nggak tega ngasih tahu ke Iqbal, khawatir dia makin syok," kata Novi.
Keyword : Gedung Roboh Korban Gedung Roboh Muhamad Iqbal