Minggu, 05/01/2020 17:50 WIB
Nairobi, Jurnas.com - Kelompok militer Somalia, Al-Shabaab, menyerang sebuah pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dan Kenya, di wilayah pesisir Lamu, Kenya, pada Minggu (5/1).
Juru bicara militer Kenya, Kolonel Paul Njuguna mengatakan bahwa pada pukul 5.30 pagi ditemukan suatu upaya untuk melanggar keamanan di Manda Air Strip.
"Pelanggaran percobaan berhasil ditolak. Empat badan teroris sejauh ini telah ditemukan. Lapangan udara itu aman. Timbulnya dari pelanggaran yang tidak berhasil itu, kebakaran terjadi yang memengaruhi beberapa tangki bahan bakar yang terletak di landasan udara," terang dia.
Dia mengatakan serangan telah berhasil dikendalikan, "dan prosedur keamanan standar sekarang sedang berlangsung."
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Dikutip dari Associated Press, komando militer AS untuk Afrika, AFRICOM, membenarkan ada serangan dalam pernyataan singkatnya.
"Komando Afrika AS mengakui ada serangan di Lapangan Terbang Manda Bay, Kenya dan sedang memantau situasinya. Al-Shabaab telah mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu. Ketika fakta dan detail muncul, kami akan memberikan pembaruan," tegas AFRICOM.
Sementara Komisaris Distrik Lamu Irungu Macharia mengatakan para penyerang telah diusir. "Kami tidak yakin apakah masih ada sisa di dalam," kata dia.
Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan pihaknya "berhasil menyerbu pangkalan militer yang sangat dibentengi, dan sekarang telah mengambil kendali efektif sebagian pangkalan itu."
Kelompok itu mengatakan telah ada korban dari Kenya dan Amerika, tetapi klaim ini tidak dapat segera diverifikasi.
Al-Shabaab mengatakan serangan tersebut adalah bagian dari kampanye "Al-Quds (Yerusalem) yang tidak akan di-Yahudikan", istilah yang pertama kali digunakan selama serangan terhadap kompleks hotel Dusit kelas atas di Nairobi, pada Januari tahun lalu yang menewaskan 21 orang. .