Timur Tengah Tegang, Wall Street Berakhir Melemah

Sabtu, 04/01/2020 14:05 WIB

New York, Jurnas.com - Meningkatnya tensi ketegangan di Timur Tengah ternyata telah beri sentimen negatif terhadap saham-saham di Bursa Saham Amerika Serikat, Wall Street.

Penutupan perdagngan akhir pekan, Jumat (3/1/2020), Wall Street berakhir lebih rendah karena investor khawatir tentang risiko geopolitik di Timur Tengah (Timteng).

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 233,92 poin atau 0,81 persen ke 28,634.88 poin. Indeks S&P 500 turun 23 poin atau 0,71 persen ke 3,234.85 poin dan Indeks Komposit Nasdaq turun 71,42 poin atau 0,79 persen menjadi 9.020,77 poin.

Pemimpin top Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah "balas dendam" setelah Amerika Serikat menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Korps Pengawal Revolusi Pasukan Quds Islam Iran, dalam serangan udara di Baghdad pada Jumat (3/1/2020), televisi Pemerintah Iran melaporkan.

Sebagai hasil dari meningkatnya kekhawatiran atas gejolak energi, harga minyak mentah naik lebih dari dua persen.

Saham maskapai penerbangan menurun karena kekhawatiran kenaikan harga minyak. Harga saham American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines masing-masing menurun 4,95 persen, 2,05 persen, dan 1,66 persen.

TERKINI
Satu Senior STIP Jakarta Resmi Jadi Tersangka Kematian Mahasiswa Taruna Diduga Lalai Lindungi Siswanya, Kinderfield Primary Simprug Dilaporkan ke Polda Metro Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek