Korban Kekerasan di Zona Konflik Capai 10.000 Anak

Selasa, 31/12/2019 07:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan, lebih dari 10.000 anak menderita kekerasan di zona konflik selama paruh pertama tahun 2019, tetapi percaya angka terakhir bisa mendekati 2018, ketika lebih dari 24.000 anak.

UNICEF melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan tiga kali lipat dalam kekerasan terhadap anak-anak sejak 2010. Organisasi menggambarkan "pelanggaran berat" sebagai pembunuhan, cacat, penculikan, kekerasan seksual, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata.

"Serangan terhadap anak-anak terus berlanjut ketika pihak-pihak yang bertikai mencemooh salah satu aturan perang paling mendasar: perlindungan anak-anak," ujar Henrietta Fore, direktur eksekutif UNICEF dilansir UPI.

Laporan itu mengatakan diperkirakan akan terjadi insiden kekerasan yang jauh lebih tinggi terhadap anak-anak yang melibatkan zona konflik di Suriah utara ke Republik Demokratik Kongo timur dan Ukraina timur.

"Konflik di seluruh dunia berlangsung lebih lama, menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah, dan menuntut lebih banyak nyawa muda," kata Fore di Twitter .

UNICEF mengatakan 657 anak-anak terbunuh selama sembilan bulan pertama pertempuran di Suriah dan rata-rata sembilan anak-anak terbunuh atau cacat di Afghanistan pada periode yang sama sementara 36 sekolah diserang di Ukraina timur tahun ini.

TERKINI
Tak Sabar Menanti Anak Pertama, Hailey Bieber Pamer Baby Bump Terbaru Cynthia Erivo dan Ariana Grande Menangis, Tonton Teaser Wicked: Part 1 Set Eras Tour Baru, Taylor Swift Ajukan Merek Dagang untuk `Female Rage: The Musical` Olivia Rodrigo Malu, Crop Top yang Dipakainya Lepas di Atas Panggung