Minggu, 29/12/2019 12:23 WIB
Caracas, Jurnas.com - Pemeritan Venezuela meminta Brasil menyerahkan lima militer pembelot yang diduga terlibat dalam serangan terhadap sebuah pos militer terpencil di Venezuela selatan akhir pekan lalu.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, tiga tersangka ditahan pada Sabtu (28/12), setelah beberapa penangkapan pekan lalu. Disebutkan, pemerintah menemukan 111 dari 120 senapan dan delapan dari sembilan peluncur granat yang dicuri.
Maduro awalnya menuduh Kolombia, Peru, dan Brasil atas keterlibatan dengan serangan itu, yang ditolak oleh ketiga negara. Namun ia kemudian menyatakan harapan Brasil akan menyerahkan kelima tersangka untuk mematuhi hukum internasional.
"Seorang pembelot militer yang memasuki negara lain dan ditahan harus segera diserahkan. Lebih cepat daripada nanti, para teroris ini akan berada di tangan keadilan Venezuela," ujar Maduro.
Pemimpin Venezuela Dukung Presiden Vladimir Putin
Pemerintah Venezuela dan Oposisi Luncurkan Perundingan di Meksiko
Venezuela Minta Bantuan PBB Bersihkan Ranjau Darat Dekat Perbatasan Kolombia
Pemerintah Brazil mengatakan, pihaknya sedang memproses klaim suaka dari lima tentara pembelot Venezuela tersebut. Pemerintah tidak menyingggung serangan 22 Desember, tetapi sumber militer Brasil mengatakan tentara itu dicurigai terlibat dalam serangan itu.
Venezuela sedang mengalami krisis ekonomi yang mendalam ditandai dengan inflasi yang tinggi, pemadaman bergilir dan meningkatnya kekurangan gizi anak.
Pekan lalu, Venezuela mengatakan sudah menahan seorang mantan anggota pengawal nasional sehubungan dengan serangan itu, yang termasuk di antara ratusan tentara pembelot.
Keyword : Presiden VenezuelaNicolas Maduro