Minggu, 22/12/2019 11:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebut fungsi utama Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) dalam mengatasi kemacetan saat libur panjang telah sia-sia.
Hal ini dia buktikan setelah terjebak macet total selama dua jam di atas Tol Layang Japek, pada Sabtu (21/12) malam, hingga akhirnya tol layang terpanjang di Indonesia itu ditutup sementara.
"Ini artinya saat Tol Layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkin, termasuk jika ada kendaraan mogok di tol layang," ujar Tulus dalam keterangannya pada Minggu (22/12).
"Dengan kejadian ini, fungsi utama tol layang Cikampek untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang menjadi muspro alias sia-sia," lanjut dia.
YLKI Nilai Serambi MyPertamina Sangat Membantu Pemudik
YLKI dan BPKN Desak BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK Hasil Laporan Masyarakat
Jika BBM Bersih Disubsidi, Udara pun Bebas Polusi
Terkait hal itu, YLKI mendesak agar pemerintah yang dalam hal ini aparat kepolisian dan Kementerian Perhubungan, supaya mengevaluasi total manajemen lalu lintas di Tol Layang Japek pada saat libur akhir pekan panjang (long weekend).
Selain itu, Tulus juga menyarankan pemerintah mempertimbangkan adanya jalan keluar darurat (emergency exit) di salah satu badan tol.
"Misalnya di Km 25, sehingga pengguna tol tidak tersandera di jalan tol selama berjam-jam. Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol," kata Tulus.
"Jangan sampai jalan tol layang ini menjadi produk gagal," tandas Ketua YLKI.