AS Keluarkan Ancaman terkait Baja Iran

Selasa, 17/12/2019 21:32 WIB

Washington, Jurnas.com - Sanksi terhadap beberapa perusahaan transportasi Iran, Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menyerukan untuk tidak melakukan ekspor bahan pembuatan baja ke Negeri Para Mullah.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (17/12), Departemen Luar Negeri AS memperingatkan entitas dan individu untuk menghindari mengekspor elektroda grafit dan kokas jarum ke Iran.

"Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan nasehat ini untuk memperingatkan orang-orang secara global akan risiko sanksi AS bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transfer atau ekspor ke Iran elektroda grafit dan kokas jarum, yang merupakan bahan penting untuk industri baja Iran," kata pernyataan itu.

"Beberapa otoritas sanksi pemerintah AS mungkin berlaku untuk transfer atau ekspor seperti itu, dan mereka yang terlibat dalam transfer tersebut berisiko terlepas dari kebangsaan atau lokasinya," tambahnya.

Elektroda grafit digunakan untuk melelehkan skrap di tungku busur listrik untuk menghasilkan baja baru. Jarum kokas digunakan sebagai bahan utama untuk elektroda grafit dalam tungku busur listrik.

Iran adalah produsen baja terkemuka di dunia. Ekspor baja Iran terus berlanjut meskipun ada sanksi AS.

Menurut Khodadad Gharibpour, kepala holding terbesar Iran di sektor logam yang dikenal sebagai IMIDRO, output baja Iran akan mencapai 28 juta ton pada Maret ketika tahun Iran saat ini berakhir.

Iran akan meningkatkan kapasitas nominalnya menjadi 55 juta ton per tahun pada tahun 2025.

Para pakar industri mengatakan, industri baja Iran akan terus tumbuh bahkan dalam skenario terburuk. Ini karena sektor baja memasok lebih dari 50 industri yang terkait dengan konstruksi di negara 82 juta tempat selalu ada permintaan kuat untuk baja.

Perintah eksekutif itu menyebutkan bahwa entitas dan individu akan dikenakan sanksi AS jika terlibat dalam pembelian, akuisisi, penjualan, transportasi, atau pemasaran mineral dan produk mereka dari Iran.

Pernyataan itu menambahkan, selain produsen dan eksportir, pihak-pihak di sepanjang rantai pasokan juga terkena sanksi, termasuk operator pelabuhan, pengirim, perusahaan pelayaran, serta operator dan pemilik kapal.

"Sanksi AS juga mungkin berlaku bahkan jika pengguna akhir yang dimaksud tidak berada di sektor baja Iran," tambahnya.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih