Pilih Berdamai, China Setuju Impor Dua Kali Lipat Produk AS

Senin, 16/12/2019 08:30 WIB

Washington, Jurnas.com - Kesepakatan perdagangan "fase pertama" antara Amerika Serikat (AS) dan China sudah selesai. Bejing setuju mengimpor dua kali lipat produk Washington selama dua tahun ke depan.

Begitu disampaikan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer Pada program "Face the Nation" CBS, Senin (16/12). Namun, ia mengatakan, masih ada beberapa polesan rutin terhadap teks perjanjian, tapi benar-benar sudah selesai.

"Untuk tanggal kedua negara secara resmi menandatangani perjanjian itu masih sedang diatur," kata Lighthizer.

Sebelumnya, Jumat (13/12), AS berjanji akan memangkas tarif produk China dengan imbalan Beijing menambah pembelian produk pertanian, manufaktur dan energi AS senilai USD200 miliar selama dua tahun ke depan.

China juga berjanji untuk lebih melindungi kekayaan intelektual AS, mengekang pemindahan paksa teknologi AS ke perusahaan-perusahaan China, membuka pasar jasa keuangannya ke perusahaan AS, dan menghindari manipulasi mata uangnya.

Lighthizer mengatakan, pembelian barang pertanian China diperkirakan akan meningkat menjadi USD40 miliar hingga USD50 miliar per tahun selama dua tahun ke depan, kata Lighthizer.

AS mengekspor sekitar USD24 miliar dalam produk pertanian ke China pada tahun 2017, setahun penuh terakhir sebelum dua negara ekonomi terbesar di dunia itu perang tarif barang pada Juli 2018.

Kesepakatan perdagangan juga menangguhkan tarif AS atas impor China senilai USD 160 miliar per tahun yang seharusnya mulai berlaku pada 15 Desember lalu.

AS juga sepakat untuk memangkas tarif menjadi 7,5% terhadap barang-barang China senilai USD120 miliar, termasuk smartphone, speaker Bluetooth, dan televisi layar datar.

USTR dan Departemen Keuangan AS menyatakan, laporan yang menyebutkan negosiator negeri Pam Sam sudah menawarkan untuk memotong tarif hingga setengah dari semua barang China senilai USD360 miliar adalah "benar-benar salah".

"Tidak ada tawaran seperti itu yang pernah dilakukan ke China oleh AS. Tidak ada satu pun perunding AS berpengetahuan yang akan mendukung kepalsuan ini," kata badan-badan itu dalam pernyataan bersama.

Kesepakatan itu akhirnya meninggalkan tarif AS 25% pada impor China senilai USD250 miliar. Karena itu, Lighthizer mengatakan keberhasilan kesepakatan akan tergantung pada keputusan pejabat Beijing.

"Pada akhirnya, apakah seluruh perjanjian ini berhasil akan ditentukan oleh siapa yang membuat keputusan di China, bukan di AS," kata Lighthizer.

"Jika garis keras membuat keputusan, kita akan mendapatkan satu hasil, jika reformis membuat keputusan - yang kita harapkan - maka kita akan mendapatkan hasil lain," sambungnya.

Ia mengatakan tidak akan menyelesaikan semua masalah antara AS dan China, karena mengintegrasikan sistem ekonomi yang didominasi negara China dengan sistem yang dipimpin sektor swasta AS akan memakan waktu bertahun-tahun.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya