Siemens Dukung Rencana Iran Kembangkan Pembangkit Listrik Turbin Gas Modern

Minggu, 15/12/2019 09:44 WIB

Berlin, Jurnas.com - Raksasa mesin Jerman, Siemens, mendukung rencan Iran meluncurkan pembangkit listrik yang mengandalkan turbin gas modern yang akan menambah sekitar 5 gigawatt (GW) ke kapasitas pembangkit listrik negara itu.

Alireza Nasrollahi dari Kementerian Energi Iran mengatakan, Siemens dan grup konstruksi serta rekayasa energi terbesar Iran, Mapna sudah bekerja sama dalam membangun turbin gas kelas-F yang akan secara signifikan meningkatkan efisiensi di pembangkit listrik Iran.

Nasrollahi mengatakan Siemens dan Mapna sedang mengerjakan turbin kelas-F di delapan lokasi utama di Iran, sebuah proyek yang katanya bernilai sekitar EUR2,2 miliar.

Nasrollahi mengatakan sejumlah besar turbin akan beroperasi di pembangkit listrik Iran Hengam, yang terletak di provinsi selatan Hormozgan, pada bulan Februari.

Ia mengatakan peluncuran fase pertama pembangkit listrik Hengam, unit berbahan bakar gas dengan kapasitas 307 megawatt (MW), akan menandai pertama kalinya pembangkit listrik yang dikelola pemerintah di Iran menggunakan turbin gas kelas-F.

Pejabat itu mengatakan pemasangan semua turbin dalam siklus gabungan 906-MW Hengam, tempat unit berbahan bakar gas kedua akan beroperasi sebelum musim panas mendatang, akan menelan biaya sekitar EUR500 juta.

Dilansir dari Presstv, Siemens merupakan salah satu perusahaan asing terlama di Negeri Para Mullah dengan kegiatan pertama sejak lebih dari 150 tahun yang lalu.

Banyak perusahaan yang menjadi kontributor utama proyek-proyek infrastruktur Iran selama beberapa dekade terakhir, terpaksa mengurangi banyak proyeknya di Iran setelah Amerika Serikat (AS) memberlakukan serangkaian sanksi sepihak terhadap negara itu tahun lalu.

Namun, tidak dengan Siemens. Perusahaan industri besar dunia yang berkantor pusat di Berlin dan München justru meluncurkan skema usaha patungan, termasuk kontrak pada transfer teknologi.

Iran mengatakan, komitmen Siemens itu adalah tanda bahwa perusahaan itu menghargai sejarah panjang kehadirannya di negara Teheran dan menunjukkan bahwa Jerman tertarik untuk melanjutkan pekerjaan di Iran begitu sanksi dicabut.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen