Mantap, Polisi Ringkus 11 Preman Debct Collector dengan Senjata Api

Kamis, 28/11/2019 19:02 WIB

Jakarta, Jurnas.com-  Tim Jatanras dan Tim Resmob Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengamankan 11 tersangka premanisme dengan modus menagih hutang. Para pelaku yang berhasil diamankan adalah, AR (47), MO (53), SS (53), MA (59), AF (59), AE ( 50), HH (38), HD (26), MI (50), SN (64), dan HZH (54).

Para pelaku berhasil ditangkap oleh tim dari Polres Metro Jakarta Barat di daerah Jelambar Jakarta Barat, Rabu (27/11/2019). Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Barat AKP Hasoloan mengatakan, para pelaku itu langsung memberhentikan motor korban dan melakukan intimidasi.

“Jadi korban diintimidasi oleh para pelaku yang sudah dikordinir oleh tersangka AR dengan mengatakan korban mempunyai hutang kepada AR sebanyak Rp 13 Miliar,” kata Hasoloan kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (28/11/2019).

Korban AA yang pada saat itu didatangi beberapa orang dan dituduh mempunyai hutang sebesar Rp 13 miliar merasa kebingungan. Pasalnya korban tidak mengenal satu sama lain dengan para pelaku.

“Para pelaku kemudian menemui korban dan melakukan pembicaraan kepada pelaku di kantor kelurahan dan melakukan mediasi,” ujar Hasoloan.

“Dari tangan para pelaku kami berhasil mengamankan 3 buah tongkat panjang, 1 buah sangkur, 2 bilah pisau, 2 badik, 1 pucuk senjata api jenis Bareta tanpa peluru, dan 2 unit mobil,” sambungnya.

Atas perbuatannya tersebut, para pelaku dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 dan atau Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 dan atau Pasal 335 ayat (1) KUHPidana dengan ancaman pidana penjara diatas 5 Tahun. Polisi juga menghimbau agar masyarakat jangan takut melaporkan ke pihak yang berwajib jika ada intimidasi dari para preman.

TERKINI
Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin