Jum'at, 22/11/2019 16:54 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pengangkatan CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara sebagai satu dari tujuh staf khusus (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo, mendapat sorotan dari praktisi pendidikan, Indra Charismiadji.
Menurut dia, Belva yang merupakan bos platform bimbingan belajar (bimbel), berkaitan terhadap perbaikan mutu sekolah di seluruh Indonesia, yang merupakan visi Presiden Jokowi di periode kedua.
"Demand versus supply usaha bimbel itu, demand akan naik saat mutu sekolah rendah," kata Indra pada Jumat (22/11) saat dihubungi Jurnas.com.
Indra menuturkan, umumnya bimbel akan laku keras bila mutu sekolah semakin rendah. Sebaliknya, bila mutu sekolah meningkat, biasanya bimbel kurang diminati oleh masyarakat.
Jubir AMIN: Gen-Z Berhasil Patahkan Stigma Generasi Stroberi
Pengamat: Penghapusan Sistem Zonasi PPDB Bukan Solusi
Atasi Kisruh PPDB, Anies Baswedan Tawarkan Program BPMS
"Seorang pengusaha bimbel, apalagi dengan modal yang begitu besar, tidak akan membiarkan usahanya bangkrut. Artinya, akan terus berupaya untuk membuat mutu sekolah buruk," lanjut Indra.
"Kalau arah pembangunan SDM bentuknya bimbel apalagi online, tidak perlu Rp500 triliun untuk pendidikan," imbuh dia.
Seperti diketahui, Jokowi menunjuk tujuh anak muda milenial sebagai stafsus pada Kamis (21/11) kemarin. Ketujuhnya ialah, Adamas Belva Syah Devara, Aminuddin Ma`ruf, Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, dan Andi Taufan Garuda Putra.