Selasa, 12/11/2019 19:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Para menteri luar negeri Uni Eropa memutuskan untuk memperpanjang sanksi terhadap Venezuela untuk satu tahun lagi, Selasa (12/11) waktu setempat. Selain itu, mereka juga memperpanjang pembekuan aset dan larangan bepergian terhadap 25 pejabat Venezuela.
Uni Eropa dan sebagian besar negara anggotanya mengakui kepresidenan yang diproklamirkan sebagai tokoh oposisi Juan Guaido pada awal tahun ini - bertentangan dengan norma-norma diplomatik - dan menyalahkan bentrokan antara gerilyawan sayap kanan dan polisi mengenai pemerintahan Nicolas yang terpilih Maduro.
Dilansir Morningstar, pusat Studi Kebijakan yang berbasis di AS menyimpulkan pada bulan April bahwa sanksi terhadap Venezuela telah menelan biaya puluhan ribu jiwa karena penduduk menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan.
Pertemuan para menteri luar negeri juga membahas keputusan Iran untuk memperkaya uranium ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang diizinkan berdasarkan perjanjian pembangunan nuklir 2015 dengan AS, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Inggris, Rusia dan Cina, langkah pembalasan setelah AS meninggalkan negara itu kesepakatan dan memberlakukan sanksi baru.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Dukung Persenjataan Ukraina, Uni Eropa akan Alihkan Keuntungan dari Aset Rusia
Rusia Makin Maju, Eropa Bantu Pasok Kebutuhan Militer Ukraina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn mengatakan perilaku Iran "diharapkan" sehubungan dengan tindakan AS.
Keyword : Uni Eropa Sanksi Venezuela