DPD RI Harapkan Pilkada 2020 Hasilkan Pemimpin Terbaik

Rabu, 06/11/2019 18:54 WIB

Jakarta, Jurnas.com - DPD RI berharap Pilkada serentak 2020 dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik. Sehingga, kepala-kepala daerah yang terpiih nanti dapat memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, dalam Dialog Kenegaraan yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen bekerja sama dengan Bagian Pemberitaan dan Media, Biro Protokol, Humas dan Media Setjen DPD RI dengan tema "Pilkada Serentak dan Tantangan Membangun Daerah", di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11).

Kata Nono, DPD RI memiliki kepentingan untuk mengawasi proses pelaksanaan Pilkada serentak 2020 mendatang. Mengingat, Pilkada adalah bagian dari proses demokrasi untuk memilih pemimpin terbaik di daerah.

"Kebetulan teman-teman sekalian DPD RI satu-satunya lembaga yang ditugaskan untuk mengawasi pilkada, karena DPR pasti agak sulit, karena yang bertempur mereka, partai politik yang bertempur, DPD tak ada interest apa-apa, kita berharap sebagai orang daerah, daerah itu bisa maju kalau menemukan pimpinan yang terbaik," kata Nono.

Kata Nono, sistem demokrasi di Indonesia sudah berjalan cukup baik. Dimana, masyarakat dapat menentukan pemimpinnya dari mulai bupati, walikota, gubernur, hingga presiden secara langsung.

"Artinya ini luar biasa, Indonesia boleh dibilang sebagai  penganut sistem demokrasi yang dianggap menduduki posisi teratas dalam menterjemahkan sistem demokrasi," kata Nono.

Meski, kata Nono, pesta demokrasi lima tahunan itu masih memiliki berbagai catatan. Misalnya, terjadinya politik uang dalam proses pelaksanaan kontestasi Pilkada.

"Ada persoalan-persoalan sampai sekarang yang masih belum ditemukan jalan terbaiknya misalnya tentang money politik," kata Nono.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung