Tiga Negara Timteng Gagal Capai Kesepakatan tentang Bendungan Nil

Minggu, 06/10/2019 09:31 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri irigasi dari tiga negara utama di Lembah Nil menyelesaikan pertemuan dua hari pada Sabtu di ibukota Sudan tanpa menyelesaikan perbedaan atas bendungan Blue Nile Ethiopia yang akan segera diselesaikan, dengan Mesir menyerukan mediasi internasional untuk membantu mencapai keadilan dan perjanjian seimbang.

Menteri Irigasi Sudan Yasser Abbas mengatakan bahwa ada kemajuan tetapi ada perbedaan dalam mengisi reservoir raksasa dan aturan operasi dari Dam Renaissance Ethiopia Besar yang masih belum terselesaikan.

Dia mengatakan Ethiopia mengusulkan rencana untuk mengisi reservoir selama empat hingga tujuh tahun, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Dia menambahkan bahwa ketiga negara akan melanjutkan konsultasi tanpa memberikan kerangka waktu.

Kementerian Irigasi Mesir, sementara itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan bahwa pembicaraan telah macet, mengklaim Ethiopia menolak semua proposal yang menghindari menyebabkan kerusakan substansial ke Mesir.

"Ethiopia menawarkan proposal baru yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah disepakati sebelumnya. mengatur proses pengisian dan pengoperasian," kata Muhammed el-Sebai, juru bicara kementerian dilansir Arabnews.

Dia mengatakan Mesir telah menyerukan mediasi internasional untuk membantu mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang yang melindungi hak-hak ketiga negara. Namun ethiopia tidak segera menanggapi.

Juru bicara kepresidenan Mesir Bassam Radi mengatakan Mesir menantikan peran instrumental oleh AS dalam pembicaraan itu. Dia mengatakan karena tidak ada terobosan dalam negosiasi, ada kebutuhan untuk peran instrumental internasional untuk mengatasi kebuntuan saat ini.

Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan Kamis, AS mendukung negosiasi Mesir, Ethiopia dan Sudan untuk mencapai negosiasi yang berkelanjutan dan saling perjanjian yang bermanfaat.

"Semua negara Lembah Nil memiliki hak untuk pembangunan ekonomi dan kemakmuran," kata Grisham.

"Pemerintah menyerukan semua pihak untuk melakukan upaya dengan itikad baik untuk mencapai kesepakatan yang melindungi hak-hak itu, sementara secara bersamaan saling menghormati ekuitas air Sungai Nil."

Mesir khawatir bendungan itu dapat mengurangi bagiannya dari Sungai Nil, yang berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi 100 juta orang di negara itu. Ethiopia memiliki populasi yang kira-kira sama dan mengatakan bendungan akan membantu perkembangan ekonominya

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati