Rabu, 02/10/2019 10:49 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Aksi demonstrasi yang terjadi di Hong Kong sejak tiga bulan terakhir ini, belum juga reda. Dan akhirnya, polisi setempat menggunakan peluru tajam untuk menembaki aksi unjuk rasa dari jarak dekat. Pemberlakukan itu ketika China sedang merayakan hari jadi ke-70.
Dilaporkan AFP, kepolisian menembak ke arah seorang remaja berusia 18 tahun yang sedang ikut serta dalam demonstrasi di distrik Tsuen Wan. Personel kepolisian lainnya langsung menarik remaja itu ke pinggir dan memberikan pertolongan pertama sembari menunggu paramedis.
Setibanya tim medis di lokasi, remaja tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Dan kepolisian mengatakan, dilakukan dalam keadaan terancam karena demonstran terus menyerang aparat dengan senjata tongkat dan payung.
Bagaimana nasib remaja yang tertembak itu? hingga saat ini belum diketahui kondisi remaja tersebut setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Seruan Aksi Massa, Gus Jazil: Yang Kita Butuhkan Adalah Persatuan Bukan Kegaduhan
Kawal Aksi Massa, 20 Ribu Lebih Tim Gabungan Diterjunkan Polda Metro
Ada Demo di Istana dan Patung Kuda, Busway Ubah Rute
Sejak aksi digelar, kepolisian Hong Kong menahan lebih dari 180 orang dan melepaskan enam tembakan dalam demonstrasi pada Selasa ini. Cararan dari petugas medis, 66 orang dilarikan ke rumah sakit di tengah aksi yang bertepatan dengan HUT China ini, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Demonstran menuntut pemerintah mencabut rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tersangka satu kasus di Hong Kong diadili di wilayah lain, termasuk China.
Aksi menganggap sistem peradilan di China tidak pernah memihak jika berkaitan dengan Hong Kong sebagai wilayah otonom yang masih dianggap bagian dari daerah kedaulatan Beijing.