Bom Buatan AS Digunakan Gempur Warga Sipil Yaman

Jum'at, 27/09/2019 08:03 WIB

London, Jurnas.com - Kelompok hak asasi manusia internasional mengecam penggunaan bom buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan dalam serangan udara yang dipimpin Arab Saudi dan Emirat di rumah tempat tinggal di kota Ta`izz di barat daya Yaman.

Serangan udara itu menewaskan enam warga sipil, termasuk tiga anak di desa Warzan di direktorat Khadir pada akhir Juni tahun ini. Di antara enam warga sipil yang tewas dalam serangan itu adalah seorang wanita berusia 52 tahun.

Amnesty International mengatakan sudah menyelidiki puluhan situs yang terkena dampak serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi sejak awal perang di Yaman pada Maret 2015.

Kelompok hak asasi manusia internasional itu telah sering menemukan amunisi buatan AS di antara puing-puing pasar sipil, rumah dan rumah sakit di Yaman yang dilanda perang.

Menurut Amnesty International, amunisi yang digunakan dalam serangan Warzan adalah bom dipandu laser Paveway yang diproduksi di AS oleh sebuah perusahaan bernama Raytheon.

Organisasi yang bermarkas di London ini berpendapat bahwa negara-negara pemasok senjata tidak dapat mengubur kepala mereka di pasir dan berpura-pura tidak tahu senjata mereka digunakan untuk melakukan serangan terhadap warga sipil atau benda-benda sipil.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB memperkirakan bahwa konflik di Yaman akan menewaskan lebih dari 233.000 orang Yaman pada akhir tahun baik sebagai hasil dari pertempuran dan krisis kemanusiaan.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?