Trump: Pejabat Iran dan Keluarga Dilarang Masuk AS

Kamis, 26/09/2019 11:30 WIB

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa pejabat senior Iran maupun keluarga dekat mereka dilarang memasuki AS, baik sebagai imigran maupun bukan.

Pernyataan tersebut mengulangi tuduhan AS bahwa Iran mensponsori terorisme, secara sewenang-wenang menahan warga AS, mengancam negara tetangga, dan melakukan serangan dunia maya.

"Mengingat bahwa perilaku ini mengancam perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dan sekitarnya, saya telah menentukan bahwa adalah kepentingan Amerika Serikat untuk mengambil tindakan untuk membatasi dan menangguhkan masuknya ke Amerika Serikat, sebagai imigran atau bukan imigran, pejabat senior pemerintah Iran, dan anggota keluarga dekat mereka," tegas Trump dilansir dari Reuters pada Kamis (26/9).

Konfrontasi AS-Iran telah meningkat sejak tahun lalu, ketika Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara besar, dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.

Trump ingin melampaui kesepakatan itu untuk lebih mengekang program nuklir Iran, menghentikan pekerjaan rudal balistiknya, dan mengakhiri dukungannya untuk pasukan proksi di Timur Tengah.

Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya meminta AS membayar lebih jika menginginkan kesepakatan yang lebih luas, dan menolak pertemuan dengan presiden AS untuk sementara waktu.

Namun pekan ini, kedua pemimpin yang berselisih itu sedang berada di New York untuk menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin dunia Sidang Umum PBB.

"Selama bertahun-tahun, rezim Iran telah menyerang, mengkritik, dan secara agresif bekerja melawan Amerika Serikat," kata salah seorang pejabat AS.

"Sementara itu, para pemimpin rezim munafik dan anggota keluarga mereka telah mengeksploitasi kebebasan dan kemakmuran kita," tambah dia.

"Mereka datang ke Amerika untuk pergi ke sekolah kami, mencari pekerjaan, menikmati hiburan kami, dan menikmati budaya kami," kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu sembari menambahkan, "pejabat dan keluarga mereka tidak pantas mendapatkan hak istimewa dan mewah datang ke Amerika Serikat."

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya