Bango Dorong Peningkatan Petani Muda

Rabu, 25/09/2019 16:05 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Bango produksi PT Unilever Indonesia Tbk. memperkenalkan “Program Petani Muda” sebagai upaya untuk mendorong regenerasi petani agar kelezatan asli kuliner Indonesia tetap terjaga dari generasi ke generasi.

Hernie Raharja selaku Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia Tbk. menerangkan, sebagai brand yang selalu berkomitmen untuk mengangkat dan mempopulerkan kuliner Indonesia, Bango melihat bahwa penerapan prinsip pertanian yang berkelanjutan, salah satunya melalui regenerasi petani, kini semakin dibutuhkan.

"Petani yang tidak teregenerasi dapat menyebabkan penyusutan lahan serta penurunan produktivitas maupun kualitas hasil pertanian. Jika bahan pangan yang berkualitas jumlahnya semakin terbatas, maka akan sulit pula bagi kita untuk terus menikmati dan melestarikan aneka kuliner khas Indonesia yang selalu kita banggakan," kata Hernie.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa dalam jangka waktu dua tahun (2016 – 2018), penurunan jumlah petani di Indonesia nyatanya cukup signifikan, yaitu sebanyak 4 juta petani, dimana salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya regenerasi petani. 65% dari jumlah petani di Indonesia kini berusia di atas 45 tahun, dengan produktivitas yang relatif rendah.

Sementara di wilayah perdesaan, hanya sekitar 4% anak muda berusia 15-23 tahun yang tertarik bekerja menjadi petani, sisanya memilih bekerja di sektor industri, sektor industri kecil-menengah atau sektor informal kota, karena dipandang lebih potensial untuk menjamin kesejahteraan di masa depan.

Sejak tahun 2001, Bango melalui Yayasan Unilever Indonesia bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan mitra lainnya telah mengembangkan komunitas petani kedelai Mallika melalui program “Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam”.

Dalam prakteknya, 100% kedelai hitam lokal yang digunakan untuk memproduksi Kecap Bango telah memenuhi Unilever Sustainable Agriculture Code (USAC), yaitu standar cara bertani ramah lingkungan yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani binaannya, sejalan dengan salah satu pilar Unilever Sustainable Living Plan (USLP).

Lebih jauh lagi, guna mendorong regenerasi petani dan menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan berkualitas dalam jangka panjang, Bango kini menggagas “Program Petani Muda” berkolaborasi dengan The Learning Farm Indonesia.

Program ini secara bertahap akan memberikan pembinaan intensif bagi masing-masing 30 hingga 40 petani muda potensial tentang keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam yang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan. Kesempatan yang langka ini juga akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi agen perubahan.

Nona Pooroe Utomo selaku Executive Director The Learning Farm Indonesia menjelaskan, “Bango dan ‘The Learning Farm’ bersama-sama mengembangkan kurikulum ‘Program Petani Muda’ untuk mendorong semangat, pengetahuan dan keterampilan generasi muda dalam melanjutkan regenerasi petani.

"Selama 100 hari, seluruh peserta akan mendapatkan 60% materi pertanian yang terbagi dalam empat kelompok besar yaitu tanah, budidaya tanaman-perikanan dan ternak, pemupukan dan pengendalian hama, serta analisa usaha tanam," kata Pooroe.

"40% materi lainnya, berfokus pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu dan keuangan, entrepreneurship, healthy life style, Bahasa Inggris, komputer, dan komunikasi. Nantinya, kami harap para peserta akan mampu menyebarluaskan ilmunya dan menginspirasi lebih banyak generasi muda di kampung halaman mereka untuk menjadikan bertani sebagai pilihan profesi yang menjanjikan," tambahnya.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih