Jum'at, 13/09/2019 17:01 WIB
Jakarta, Jurnas.com - sebuah data dari Statistik Pertanian Organik Indonesia (SPOI) 2016 mencatat jumlah permintaan konsumen terhadap produk organik meningkat 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih detail lagi, data lain menunjukan 18 persen pelanggan di Asia Tenggara bersedia membayar lebih untuk membeli produk organik.
Hal ini menggambarkan perkembangan industri produk dan gaya hidup organik kian positif. Gaya hidup organik yang lebih ramah lingkungan serta berkontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat.
Prof DR Ir Ali Khomsan, MS., Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Universitas Institut Pertanian Bogor mengatakan seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga dan lingkungan yang terbiasa menggunakan dan mengonsumsi produk organik, akan tumbuh menjadi seorang pembeli yang loyal.
Dorong Pemanfaatan Kearifan Lokal dalam Mengakselerasi Pelestarian Lingkungan
Jangan Terlalu Sering Ngopi, Itu Bisa Menghambat jadi Kaya
Pria Bisa Coba Gaya Hidup Sehat Ala Ronaldo
"Karenanya sangat penting membangun kesadaran anak sejak dini untuk menerapkan hidup sehat," imbuh Prof Ali.
Hal ini diamini oleh DR. dr. Fiastuti Witjaksono, Spesialis Gizi Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menjelaskan bahwa meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat di masyarakat, salah satunya dengan mengonsumsi pangan organik, harus dimanfaatkan dengan baik dan sedari dini.
“Selama ini konsumen makanan organik kebanyakan ada pada penderita kanker, atau anak berkebutuhan khusus. Seharusnya makanan organik dikonsumsi seluruh lapisan masyarakat untuk tindakan preventif. Makan makanan sehat menjadi investasi agar terhindar dari berbagai penyakit kronis,” jelas dr. Fiastuti.
Keyword : Gaya Hidup Makanan Organik