Kamis, 12/09/2019 09:43 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tegaskan tidak akan melonggarkan sanksi terhadap Iran di tengah ketegangan antara Washington dan Teheran.
Sikap tegas itu disampaikan bersama istrinya, Melania Trump, di sebuah acara di Kantor Oval Gedung Putih, Rabu (11/9).
"Kita akan melihat apa yang terjadi. Kita akan melihat apa yang terjadi. Saya pikir Iran memiliki potensi dan saya pikir Korea Utara adalah dua negara yang sedang kita hadapi saat ini pada tingkat yang sangat tinggi," ujar Trump.
"Saya pikir Iran memiliki potensi yang luar biasa. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Kami tidak ingin melakukan perubahan rezim. Kami hanya berharap dapat membuat kesepakatan dan jika kami tidak dapat membuat kesepakatan itu juga baik-baik saja. OK? Itu baik-baik saja juga Tapi, saya pikir mereka harus membuat kesepakatan," sambungnya.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Pernyataan Trump Tak lama setelah ia memecat Penasihat Keamanan Nasionaln AS, John Bolton, yang sudah memimpikan perang terhadap Iran selama bertahun-tahun.
"Kita tidak bisa membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, dan mereka tidak akan pernah memiliki senjata nuklir," katanya.
"Jika mereka berpikir tentang pengayaan, mereka bisa melupakannya. Karena itu akan sangat berbahaya bagi mereka untuk diperkaya. Sangat, sangat berbahaya, oke?" tambahnya.
Sejak mengeluarkan AS dari kesepakatan 2015 dengan Iran, Trump memulai kampanye tekanan maksimum melawan Republik Islam.
Sebagai tanggapan, Iran telah mengurangi beberapa komitmennya di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama.