Nasrallah: Perang terhadap Iran akan Akhiri Israel dan AS

Selasa, 10/09/2019 19:01 WIB

Beirut, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, memperingatkan, setiap tindakan perang terhadap Iran sama dengan deklarasi perang dan itu akan menjadi akhir kehadiran Israel dan militer Amerika Serikat (AS) di seluruh wilayah.

Penyataan itu disampaikan Nasrallah saat meberikan pidato dalam peringatan Asyura, ulang tahun syahidnya Imam Hussein (SAW), imam Syiah ketiga dan cucu Nabi Muhammad (SAW).

Ia menekankan bahwa Hizbullah tidak akan tetap netral dalam menghadapi agresi militer terhadap Iran.

"Kami menolak rencana perang apa pun terhadap republik Iran, karena perang seperti itu akan menyulut wilayah itu dan menghancurkan negara dan rakyat. Ini akan menjadi perang melawan seluruh poros perlawanan," kata Nasrallah.

"Seharusnya perang ini akan menjadi akhir hegemoni Israel dan Amerika serta kehadirannya di kawasan itu," tegasnya.

Lebanon dan gerakan Hizbullah mematuhi Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang menjadi perantara gencatan senjata dalam perang Israel 2006, tetapi jika rezim Tel Aviv menyerang negara Arab, negara itu akan menghadapi tanggapan yang setimpal.

Di tempat lain dalam pidatonya, Nasrallah menegaskan kembali komitmen Hizbullah untuk perjuangan Palestina melawan dan pendudukan pemerintah Israel.

Ia juga mengecam langkah-langkah Israel, khususnya kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, Nasrallah juga  mengecam Negara-negara Teluk Persia, khususnya Arab Saudi, karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Yaman, dan mengecam kebisuan komunitas dunia terhadap kekejaman tersebut.

Nasrallah lebih lanjut mengutuk penindasan rezim Bahrain terhadap rakyatnya serta dukungannya untuk plot Israel.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung