"Pembuat" Kopi Menantu Trump Dilantik jadi Utusan Timteng

Senin, 09/09/2019 07:35 WIB

Washington, Jurnas.com - Utusan Timur Tengah baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump adalah seorang asisten administrasi Gedung Putih berusia 30 tahun yang biasa menjalankan tugas dan menyediakan kopi menantu lelakinya, Jared Kushner.

Trump mengumumkan pada Kamis (5/9), Avi Berkowitz akan menggantikan mantan utusan Jason Greenblatt, yang mengumumkan pengunduran dirinya sehari sebelumnya.

Lulusan Sekolah Hukum Harvard yang menyelesaikan studinya pada 2016, Berkowitz tidak memiliki pengalaman kebijakan luar negeri selain menjadi tangan kanan Kushner. Ia juga bergabung dengan kampanye Trump pada 2016.

Business Insider, dalam artikel 2017, mengutip mantan juru bicara Gedung Putih, Hope Hicks, mengatakan, tugas utama Berkowitz adalah logistik harian seperti menyediakan kopi dan sebagai pembantu dekat Kusher dalam rapat koordinasi.

Menurut Telegraph, seorang pakar Timur Tengah menggambarkan Berkowitz sebagai pekerja magang yang dimuliakan.

Jasmine El-Gamal, mantan penasihat Timur Tengah untuk Pentagon mengatakan penunjukan itu menunjukkan kurangnya keseriusan administrasi Trump untuk menengahi perdamaian di Timur Tengah.

"Mereka bahkan tidak berpura-pura sebaliknya dengan mempekerjakan orang yang memenuhi syarat sebagai utusan," katanya kepada media Inggris.

Diplomat muda ini mewarisi perjanjian damai kesepakatan abad ini Washington, yang didalangi Kushner dan Greenblatt sebagai solusi utama untuk konflik Israel-Palestina.

Kesepakatan yang ditolok Palestina dan komunitas internasional, berupaya untuk menghilangkan hak Palestina untuk menjadi negara bagian dengan imbalan peluang ekonomi dasar.

Telegraph mengutip para ahli mengatakan, Berkowitz bisa menjadi pemain sekali pakai yang dibawapemerintahan Trump hanya untuk menendang kemudian untuk menyelamatkan muka jika terjadi kegagalan perdamaian yang diperkirakan akan terjadi.

Setelah pembukaan perjanjian angsuran pertama abad ini di sebuah konferensi di Bahrain pada bulan Juni, yang diboikot para pejabat Palestina, ciptaan Kushner disambut dengan kritik luas.

"Saya akan memberikan apa yang disebut rencana C ini dari seorang mahasiswa sarjana," kata Daniel Kurtzer, mantan duta besar AS untuk Israel.

 

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih