PBB Curigai AS dan Koalisinya Terlibat Perang Mematikan di Yaman

Rabu, 04/09/2019 08:27 WIB

New York, Jurnas.com - Para penyelidik PBB, mencurigai Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Inggris dan Prancis, terlibat dalam kejahatan di Yaman, dengan penyediaan senjata, logistik, dan intelijen mereka kepada koalisi pimpinan Arab Saudi yang menyerang negara itu.

Para ahli yang mengadakan pertemuan di Jenewa, Selasa (3/9), mengatakan, legalitas transfer senjata Perancis, Inggris, AS, dan negara-negara lainnya, dan merupakan subyek dari berbagai proses pengadilan domestik.

Ketiganya memberikan senjata kepada rezim Saudi dan koalisi negara-negara bawahannya, yang telah terlibat dalam kampanye militer berdarah terhadap Yaman sejak awal 2015.

Senjata-senjata itu termasuk berbagai persenjataan presisi, yang telah digunakan beberapa kali melawan daerah berpenduduk padat.

Para pengamat mengatakan, penyebaran koalisi terhadap amunisi terpandu seperti itu terhadap warga sipil membantah klaimnya bahwa korban non-kombatan akibat serangannya telah disebabkan secara tidak sengaja.

Dukungan logistik Washington untuk fitur pengisian bahan bakar udara untuk pesawat yang dipimpin Arab Saudi. Washington sudah menghentikan dukungan, tetapi hanya setelah koalisi tumbuh independen darinya.

Trio Barat juga telah memberikan koordinat pemboman kepada koalisi dan meminjamkan penasihat militer untuk kampanye tersebut.

Puluhan ribu telah tewas di Yaman sejak dimulainya kampanye militer koalisi. Seluruh negara juga terhuyung-huyung di ambang kelaparan di seluruh negeri karena para penjajah terus menghalangi masuknya pasokan yang benar-benar membutuhkan.

Laporan PBB mengatakan panel independennya telah mengirim daftar rahasia kepada kepala hak asasi manusia Michelle Bachelet, mengidentifikasi orang-orang yang mungkin bertanggung jawab atas kejahatan internasional.

Lampirannya mencantumkan nama-nama lebih dari 160 "aktor utama" di antara Saudi, Emirati, mantan petinggi Yaman dan gerakan Houthi juga, meskipun tidak menyebutkan apakah ada dari nama-nama ini yang termasuk dalam daftar tersangka potensial.

Panel PBB, sementara itu, mengatakan telah menerima tuduhan bahwa Emirati dan pasukan afiliasinya telah menyiksa, memperkosa, dan membunuh tersangka lawan politik yang ditahan di fasilitas rahasia.

TERKINI
KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024 Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini MK Mulai Gelar Sidang Perkara PHPU Pileg 2024