Rouhani Tegaskan Tidak akan Rundingkan Pakta Nuklir

Selasa, 03/09/2019 18:02 WIB

Teheran, Jurnas.com - Presiden Hassan Rouhani, mengatakan, Iran tidak memiliki rencana melakukan negosiasi bilateral dengan Amerika Serikat (AS).

Negeri Para Mullah menegaskan kembali bahwa perundingan akan dimulai dalam kerangka kerja kelompok negara-negara P5 +1 jika Washington setuju mencabut semua sanksi terhadap Republik Islam.

"Kami tidak pernah memiliki atau mengambil keputusan untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan AS pada tahap apa pun. Ada banyak tawaran (untuk pembicaraan semacam itu), tetapi jawaban kami selalu negatif," kata Rouhani, Selasa (3/9).

Rouhani mengatakan, musuh mengira dapat membuat Iran bertekuk lutut dalam enam bulan hanya dengan kampanye tekanan ekonomi dan sanksi terhadap negara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perhitungan mereka salah.

Enam belas bulan lalu, kata Rouhani, ada plot yang menjatuhkan sanksi berat terhadap Iran dengan tujuan melemahkan ekonominya dan membuat Republik Islam menyerah dalam enam bulan.

Namun rencana itu gagal. Alih-alih Mereka menyadari tidak akan mampu membuat bangsa Iran berlutut hanya dengan tekanan maksimum.

Ia lebih lanjut menekan bahwa upaya AS untuk mengirim mediator untuk bernegosiasi dengan Teheran menunjukkan keputus-asaan Washington dalam menghadapi perlawanan Republik Islam itu.

Rouhani menyatakan keyakinannya bahwa bangsa Iran akan muncul sebagai pemenang dari perang ekonomi, psikologis dan politik yang telah diberlakukan AS terhadap Republik Islam.

"Sekarang jelas bagi semua orang bahwa kebijakan Amerika yang salah akan mengarah ke mana-mana, dan negara besar Iran akan menghadapi plot seperti itu dengan sabar dan perlawanan dan mencapai hasil," tambahnya.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati