Kemenhub Pesen Dua Unit Bottom Glass Boat ke ITS

Kamis, 15/08/2019 23:20 WIB

Surabaya, Jurnas.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memesan dua unit kapal wisata tembus pandang bawah laut atau bottom glass boat kepada Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur.

"Saya ditugaskan oleh Pak Presiden untuk membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut, untuk di Labuan Bajo dan Bunaken. Tetapi saya ingin bahwa kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri. Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal, oleh karenanya saya datang ke pak rektor untuk bekerjasama membangun kapal ini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Surabaya, Kamis (14/8/2019).

Menhub meminta desain kapal yang dibuat untuk mengadopsi kearifan lokal dan keunikan dari masing-masing daerah.

"Kita memang minta kepada ITS buat ini menjadi suatu desain yang mewah dan memiliki kearifan lokal. Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya NTT," ujar Menhub.

Rencananya, kapal pariwisata ini akan dirancang dengan desain eco glass bottom boat yang dibuat dengan kaca atau bahan lain yang tembus pandang di bagian bawah kapal. Sehingga para penumpang dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air di lautan dari perahu itu sendiri. Kapal ini dirancang untuk orang-orang yang menyukai keindahan panorama bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air. Pada dek kapal, akan tersedia tempat duduk penumpang yang berdampingan dengan jendela kaca transparan.

ITS akan memproduksi 2 buah kapal yang akan ditempatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur serta Pulau Bunaken Manado guna mendukung sektor pariwisata. Kedepannya Menhub mengajak pihak swasta turut berinvestasi membangun kapal-kapal pariwisata.

Proses pembuatan kapal sendiri direncakan akan memakan waktu total 6 bulan, dengan tahapan studi kelayakan 1 bulan, desain dasar atau DED (Detailed Engineering Design) 2 bulan, serta tahap produksi selama 3 bulan.

"Kami minta tahap DED selesai sebelum bulan Oktober, sehingga kita harapkan sebelum lebaran tahun depan kedua kapal ini sudah selesai. Kedepannya, bukan pemerintah lagi yang invest, melainkan pihak swasta," tambahnya.

Kapal pariwisata ini akan dibuat dengan metodologi desain spiral, berukuran 80 GT yang akan dapat menampung sebanyak 60 penumpang serta 4 orang anak buah kapal  dengan kecepatan maksimal 12 knot.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya