Kamis, 01/08/2019 19:29 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Susi Syahdona mengapresiasi dan mendukung penuh program Benih Unggul Perkebunan (BUN) 500 yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian di berbagai wilayah Indonesia, termasuk sebagai upaya megembalikan kejayaan Maluku sebagai penghasil rempat terbesar dan terbaik.
"Maluku ini yang zaman dahulunya merupakan daerah yang terkenal kaya akan rempah-rempahnya yang berkualitas tinggi. Konon, Belanda datang ke Indonesia salah satunya karena ingin menguasai rempat di Maluku ini. Namun, belakangan komoditi unggulan Maluku itu malah semakin berkurang bahkan cenderung menghilang," papar Susi saat meninjau sekaligus menanam bibit pohon Pala di Dusun Taeno Atas, Desa Poka, Maluku, Selasa (30/7/2019).
Dilanjutkan politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini, program BUN 500 tidak hanya memberikan bibit atau benih unggul saja kepada para petani, namun juga pemberian alat mesin pertanian (alsintan) yang akan memudahkan petani untuk menanam benih unggulan. Serta penyuluhan seputar cara bertanam yang baik termasuk penanganan jika hama penyakit menyerang tanamannya.
Dengan demikian, tambah Susi, produktivitas pertanian dapat meningkat yang semula hanya 0,25 persen diharapkan akan menjadi lebih dari 65 persen. Hingga pada akhirnya akan mengembalikan kejayaan Maluku sebagai penghasil rempah terbesar dan terbaik di Asia bahkan dunia.
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia
DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Anggota DPR Minta KKP Ciptakan Teknologi Budidaya Ikan
Sementara itu Dirjen Perkebunan Kemtan Kasdi Subagiono yang ikut dalam kunjungan tersebut menjelaskan bahwa program BUN 500 merupakan program penanaman benih unggulan pertanian di 500 hektar lahan di seluruh Indonesia dengan delapan komoditas unggulan yang berpotensi ekspor yakni Pala, Cengkeh, Lada, Kopi, Karet, Kakao, Kelapa, dan Tebu. Direncanakan dua komoditas lainnya, teh dan jambu mede menyusul mengingat pasarnya juga cukup besar.
"Dalam program BUN 500 ini kami juga membangun nursery dan perkebunan sumber benih yang sengaja didekatkan di klaster-klaster lokasi pengembangan. Dengan demikian akan mengurangi transport dan resiko kerusakan. Intinya sangat memudahkan petani dan hasilnya pun akan berlipat ganda," jelasnya.