Senin, 15/07/2019 17:30 WIB
Beijing, Jurnas.com - Pemerintah dan perusahaan China akan memutuskan hubungan bisnis dengan sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS), yang terlibat dalam pemasokan senjata ke Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menolak untuk menentukan perusahaan mana saja yang akan terpengaruh dengan pemutusan hubungan bisnis tersebut.
Namun pada akhir pekan lalu, kantor berita Partai Komunis yang berkuasa mengunggah sebuah artikel di akun WeChat, yang mengindetifikasisejumlah perusahaan yang rentan terkena sanksi China.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, Honeywell International Inc, yang membuat mesin untuk tank Abrams, dan pembuat jet pribadi Gulfstream Aerospace yang dimiliki oleh General Dynamics.
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
31 Perusahaan China Jalin Kemitraan dengan 77 Kampus Vokasi
Sementara dikutip dari Reuters pada Senin (15/7), Honeywell dan Gulfstream keduanya selama ini bergantung pada pasar China.
Sebelumnya, Beijing geram dengan perusahaan-perusahaan AS yang terlibat dalam kesepakatan untuk menjual tank, rudal, dan peralatan terkait senilai US$2,2 miliar ke Taiwan.
Pekan lalu, Pentagon juga menyetujui penjualan senjata yang diminta oleh Taiwan, termasuk 108 General Dynamics Corp M1A2T tank Abrams, dan 250 rudal Stinger yang diproduksi oleh Raytheon.
Keyword : Amerika Serikat China