Jum'at, 12/07/2019 09:30 WIB
Washington, Jurnas.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) sedang mendiskusikan rencana pengawalan militer bagi kapal-kapal yang berlayar di Teluk.
Hal ini dilakukan satu hari setelah kapal-kapal bersenjata milik Iran mengancam sebuah tanker minyak Inggris, pada Kamis (11/7) kemarin.
Seperti dilansir dari AFP, pada Jumat (12/7), Penjabat Menteri Pertahanan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, Pentagon berusaha mengumpulkan koalisi untuk menyediakan pengawalan militer, dan pengawalan angkatan laut untuk pengiriman komersial.
"Saya pikir itu akan berkembang selama beberapa minggu ke depan," kata Milley kepada Komite Layanan Bersenjata Senat AS.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Sebelumnya, London menuding Teheran mengerahkan tiga kapal militer untuk menghambat perjalanan kapal tanker British Heritage. Tuduhan tersebut dibantah oleh Garda Revolusi Iran.
Ancaman tersebut konon sebagai balasan atas penyitaan tanker Grace 1 Iran dari Gibraltar pada 4 Juli lalu oleh Inggris.
"Kami prihatin dengan tindakan ini, dan terus mendesak pemerintah Iran untuk mengurangi situasi di kawasan itu," ujar juru bicara Downing Street.
Washington dan Riyadh sebelumnya juga menyalahkan Iran atas dugaan penggunaan ranjau limpet, untuk melubangi kapal-kapal di kawasan Teluk pada Mei dan Juni. Trump nyaris memerintahkan serangan terhadap Iran sebagai pembalasan.
Keyword : Amerika Serikat Iran