Selasa, 09/07/2019 18:18 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Naiknya beberapa harga komoditas pangan akibat musim kemarau tak dapat diarahkan sepenuhnya sebagai tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan).
Demikian disampaikan pengamat pertanian Universitas Nasional IGS, Soekartono, Selasa (9/7).
Soekartono menjelaskan, paling utama yang harus diperhatikan saat musim kemarau atau kekeringan tiba adalah jaminan kesiapan stok pangan di pasaran.
Di situlah, ucap Soekartono, Kementan perlu bekerja keras memastikan bahwa pangan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat tersedia.
Dinas Pertanian Pandeglang Sebut Hanya 23 Hektare Sawah Terancam Kekeringan Berat
India Belum Pertimbangkan Batasi Ekspor Beras Pratanak
BNPB: Kekeringan di Papua Tengah Dipengaruhi Musim Dingin di Australia
"Saat kemarau, itulah yang perlu diwaspadai. Tugasnya Kementan memastikan pertanian tetap produktif dan komoditas pangan aman," ujar Soekartono.
Soal harga yang melonjak, menurut Soekartono tak dapat musim kemarau dijadikan sebagai alasan. Sebab hal itu menyangkut jalur distribusi niaga dan pasokan masuk ke pasaran.
"Jadi meskipun kemarau tapi kalau pangannya tetap aman, harga seharusnya tetap stabil. Jika masih mahal, berarti ada sesuatu lain hal kan," ungkap Soekartono.
Beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga di pasaran, seperti cabai, bawang dan sayur mayur.
Kenaikan itu dianggap akibat kemarau yang ternyata datang lebih cepat dibandingkan prediksi sebelumnya sehingga berdampak ke produktivitas pertanian.
Sedangkan pihak Kementan telah menegaskan bahwa ketersediaan pangan tetap akan aman untuk pasokan di pasaran.
Kementan telah melakukan berbagai upaya antisipasi kemarau dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.