Selasa, 02/07/2019 09:50 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin menarik militernya dari Afganistan. Dan sebagai gantinya, Gedung Putih akan mengirim intelijen.
Dalam wawancara kepada Fox News Channel, pada Senin (1/7) kemarin, Trump juga menyebut Afganistan sebagai `Harvardnya teroris`.
"Kami akan meninggalkan intelijen yang sangat kuat jauh melebihi yang biasa Anda pikirkan," kata Trump dilansir dari AFP.
"Tampaknya itu hanya sebuah laboratorium untuk teroris. Saya menyebutnya Harvar teroris," lanjut dia.
Penguasa Afghanistan Tidak Hadir, Pertemuan HAM PBB Soroti Sikap Taliban terhadap Perempuan
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
"Saya igin menarik mereka (militer, Red)," sambuh Trump menyinggung soal kehadiran militer AS sejak 2001 silam.
Namun Trump belum mantap dengan rencananya. Dia masih ragu menarik militer, setelah muncul saran lebih baik melawan kelompok teroris di Afganistan, dari pada mereka datang ke AS.
Lebih lanjut, komentar Trump datang bersamaan dengan langkah Afganistan akan memulai pertemuan di Qatar pada Minggu, dalam upaya membuat kemajuan politik, sementara AS mencari kesepakatan damai dengan Taliban dalam waktu tiga bulan.
Keyword : Amerika Serikat Donald Trump Afganistan