Sudan Bersiaga Jelang Aksi Demonstrasi Nasional

Minggu, 30/06/2019 13:45 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Sudan sedang bersiaga penuh jelang aksi protes nasional yang direncanakan pada  Minggu waktu setempat.

Aksi besar-besaran ini untuk menuntut pemindahan kekuasaan secara damai dari militer kepada otoritas sipil dan penyelidikan atas pembunuhan para demonstran awal bulan Juni lalu.

Aksi protes pada Minggu adalah aksi yang pertama sejak tentara Sudan membubarkan sebuah kamp aksi protes selama seminggu yang terletak di dekat markas tentara pada 3 Juni yang kemudian menewaskan banyak orang.

Dewan Militer Transisi (TMC) telah mengerahkan pasukan tambahan dan mendirikan pos-pos pemeriksaan di jalan-jalan utama.

TMC juga mencegah pihaka oposisi mengadakan konferensi pers, kata Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang memimpin aksi protes tersebut.

"Satu tim TMC telah menggerebek kantor SPA di Khartoum, mencegah kami dari mempraktikkan hak konstitusional kami mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan suara kami kepada bangsa kami," kata mereka dalam sebagian pernyataan pers yang dilansir Anadolu.

Juru bicara SPA Islamil Altaj mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa SPA telah memobilisasi orang melalui kampanye dari pintu ke pintu di tengah putusnya jaringan internet di negara tersebut.

"Kami yakin bahwa orang akan memadati jalan-jalan karena tuntutan mereka dan membuat revolusi ini berhasil," katanya.

Seorang sumber dari panitia aksi mengatakan kepada Anadolu Agency "Kami telah menyiapkan segalanya bahkan klinik lapangan, rumah-rumah yang akan mendukung kami selama serangan serta pembangun barikade."

Seorang aktivis Zuhair Osman, 23, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ia telah menyiapkan spanduk dan bendera dengan teman-temannya untuk pawai. "Kami juga membuat topeng untuk melindungi diri dari gas air mata," katanya.

TMC telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mentolerir apa yang digambarkan sebagai "upaya kekacauan dan sabotase".

Berbicara kepada para pendukungnya di pinggiran Khartoum pada Sabtu kemarin, wakil ketua TMC Mohamed Hamdan Daglo memperingatkan bahwa unsur-unsur kriminal dapat menyabotase aksi damai untuk menyebarkan kekacauan.

"Kami tidak memiliki masalah dengan protes damai dan kami bahkan siap untuk melindungi mereka, tetapi kami telah memperingatkan bahwa beberapa penjahat dan penjahat dapat menembus pawai dan mengeksploitasi situasi," katanya.

TMC mengatakan Jumat malam bahwa mereka telah menerima proposal yang diajukan oleh Uni Afrika dan Ethiopia tentang pembagian kekuasaan dengan oposisi.

Sudan telah berada dalam kekacauan sejak pendirian militer Sudan menggulingkan al-Bashir awal April setelah berbulan-bulan demonstrasi rakyat terhadap kekuasaannya selama 30 tahun. (Mohammed Amin/AA)

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu