Perdagangan Jerman-Iran Kolaps akibat Sanksi AS

Jum'at, 28/06/2019 12:49 WIB

Berlin, Jurnas.com - Volume perdagangan antara Jerman dan Iran runtuh (kolaps) akibat sanksi Amerika Serikat. Demikian bunyi data yang diterbitkan oleh surat kabar Berlin membuktikan tudingan Iran bahwa Eropa gagal membantu melestarikan perjanjian non-proliferasi nuklir.

Data dari Kamar Dagang Jerman menunjukkan, volume perdagangan antara Iran dan ekonomi terbesar Eropa itu turun 49 persen selama empat bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018, dengan volume yang terus menurun.

Penurunan menunjukkan dampak sanksi, yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, menghukum perusahaan yang melakukan bisnis dengan Iran dengan merampas akses mereka ke pasar AS.

Ada sekitar 60 perusahaan Jerman yang masih melakukan bisnis di Iran, menurut Dagmar von Bohnstein, perwakilan Kamar Dagang di negara itu, tetapi mereka hanya bekerja dengan staf lokal menurut Reuters.

Kekuatan-kekuatan Eropa tertarik untuk melestarikan kesepakatan yang ditandatangani oleh pendahulu Trump, yang melonggarkan sanksi internasional terhadap Iran.

Imbalannya, Teheran melakukan pembatasan pada program nuklirnya yang dirancang untuk mencegahnya mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan pihaknya hanya mengejar program nuklir damai.

Negara-negara Eropa telah mencoba menyelamatkan kesepakatan dengan mempertahankan beberapa manfaat ekonomi meskipun ada sanksi AS. Sejauh ini mereka telah gagal, dengan Iran sebagian besar ditutup dari pasar minyak dan semua perusahaan besar Eropa membatalkan rencana untuk berinvestasi.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya