Konflik AS-Iran, Irak: Kami Tidak Akan Memihak

Kamis, 27/06/2019 17:55 WIB

Baghdad, Jurnas.com - Irak menegaskan tidak akan berada di salah satu pihak, dalam konflik Teluk antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang terus memanas.

"Kami tidak akan menyejajarkan diri dengan negara-negara tertentu, atau menjadi pihak dalam aliansi melawan yang lain," kata Menteri Minyak Irak Thamer Ghadhban di London, pada Kamis (27/6).

Kendati demikian, Irak tetap menyoroti kasus penyerangan kapal tanker minyak di Teluk Oman beberapa waktu lalu. Dikatakan, serangan tersebut menimbulkan ancaman serius bagi keamanan kawasan.

"Serangan menjadi ancaman bagi pelayaran tanker minyak yang bebas dan tidak terputus melalui Selat Hormuz," ujar dia dikutip dari Reuters.

Pada Mei lalu, ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr dan Qais al-Khazali memperingatkan agar Irak tidak terlibat dalam konflik AS-Iran, karena itu akan mengubah Irak menjadi medan perang yang menyebabkan kerusakan.

Bahkan dalam sebuah pernyataan, Al-Sadr mengancam setiap partai politik yang melibatkan Irak dalam perang AS-Iran, akan menjadi musuh rakyat Irak.

Sedangkan Al-Khazali, pemimpin kelompok yang didukung Iran, mengatakan dia menentang setiap operasi yang memberikan dalih bagi Irak untuk ikut perang.

Menurut dia, ketika ketegangan AS-Iran meningkat, ada kekhawatiran bahwa Baghdad bisa sekali lagi terperangkap di tengah-tengah.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic