Diklaim Dekat dengan Iran, AS Sanksi Perusahaan Irak

Kamis, 13/06/2019 06:30 WIB

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi ilegal terhadap sebuah perusahaan Irak yang diklaim memiliki kedekatan dengan Iran.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengumumkan sanksi  perusahaan dan dua sekutunya lainnya karena memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

"Departemen Keuangan mengambil tindakan untuk menutup jaringan penyelundupan senjata Iran yang digunakan untuk mempersenjatai proksi regional Pasukan Qods IRGC di Irak, sementara secara pribadi memperkaya orang dalam pemerintahan," kata Mnuchin, Rabu (12/6).

"Sektor keuangan Irak dan sistem keuangan internasional harus menguatkan pertahanan terhadap taktik menipu yang terus-menerus dari Teheran untuk menghindari sanksi berkelanjutan IRGC dan kegiatan-kegiatan jahat lainnya," sambungnya.

Teheran sebelumnya menyatakan, menentang terorisme ekonomi pemerintahan Trump sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum Gedung Putih.

Entitas yang ditargetkan diidentifikasi sebagai South Wealth Resources Company yang berbasis di ibukota Irak, Baghdad.

Departemen Keuangan AS baru-baru ini juga menjatuhkan sanksi Perusahaan Industri Petrokimia Teluk Persia Iran (PGPIC) dengan sanksi ekonomi karena hubungannya dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Didirikan pada 1979 setelah Revolusi Islam, IRGC ditugaskan mempertahankan Iran dari ancaman, tetapi cabang sipilnya telah memainkan peran kunci dalam proyek pembangunan negara sebagai mitra strategis di banyak bidang.

Presiden AS Donald Trump mengunggah foto dirinya dalam gaya iklan untuk seri Game of Thrones fantasi TV, dengan tagline: "Sanksi Akan Datang, 5 November."

Washington mengklaim sanksi itu membidik pemerintah Negeri Para Mullah, tetapi rakyat Iran yang paling merasakan efek samping sanksi tersebut.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?