Sabtu, 08/06/2019 08:35 WIB
Angkara, Jurnas.com - Pentagon mengabarkan kepada Turki bahwa Amerika Serikat (AS) akan membatalkan rencana Turki memboyong jet tempur F-35, jika tetap ngotot ingin mendatang sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Penjabat Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan telah menyurati Turki bahwa semua pelatihan pilot Turki juga akan berakhir pada 31 Juli, dan semua personel Turki yang terhubung dengan program F-35 harus meninggalkan negara itu pada akhir bulan itu.
Surat Shanahan secara eksplisit menyatakan sudah tidak ada pelatihan F-35 baru, yang dikatakan ada 34 siswa yang dijadwalkan untuk melakukan pelatihan F-35 akhir tahun ini.
"Pelatihan ini tidak akan terjadi karena kami menangguhkan Turki dari program F-35; tidak ada lagi persyaratan untuk mendapatkan kemahiran pada sistem," menurut lampiran surat yang berjudul, "Unwinding Partisipasi Turki dalam F-35 35 Program. "
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Dalam suratnya, Shanahan juga memperingatkan Ankara, kesepakatannya dengan Moskow berisiko merusak hubungannya dengan NATO, melukai ekonomi Turki dan menciptakan ketergantungan yang berlebihan pada Rusia.
"Anda masih memiliki opsi untuk mengubah arah pada S-400," tulis Shanahan.
Kedua sekutu NATO itu cekcok beberapa bulan terakhir saat perintah Turki memboyong sistem pertahanan udara S-400 Rusia, yang menurut Washington merupakan ancaman bagi jet tempur F-35, yang juga akan dibeli Turki.
AS mengatakan Turki tidak bisa memiliki keduanya. Paman Sam membatasi atau menghentikan pelatihan yang direncanakan dari pilot-pilot Turki dalam program tersebut, sebuah pembalasan yang dapat dipandang sebagai hal yang memalukan di Turki.
Keyword : S-400Jet Tempur F-35Amerika SerikatTurki