Sebut Iran Negara Teroris, Trump Disebut Tak Paham Sejarah

Jum'at, 24/05/2019 19:50 WIB

Teheran, Jurnas.com - Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht-Ravanchi mengancam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyebut Iran sebagai negara teroris.

Takht-Ravanchi menegaskan bahwa justru Teheran menjadi korban terbesar dan musuh terkuat terorisme di kawasan itu.

"Kata-kata kontradiktif Presiden AS tentang Iran jelas menunjukkan permusuhan tak berujung terhadap Iran dan negara besar Iran," kata Takht-Ravanchi.

"Pernyataan idiot ini, lebih dari apa pun, menunjukkan ketidaktahuan (Trump) tentang ribuan tahun sejarah Iran, dan kurangnya pengetahuan tentang negara itu," tambahnya.

Sebelumnya, Kamis (23/5), Trump mengatakan, "Iran menjadi pemain yang sangat berbahaya, pemain yang sangat buruk. Mereka adalah negara teror dan kami tidak akan tahan dengan itu."

Iran, kata Trump, saat ini mengalami masalah keuangan besar-besaran, yang membuat Negeri Para Mullah memiliki inflasi yang tertinggi di dunia.

Trump keluarkan AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015 tahun lalu dan memulihakan kembali sanksi terberat yang sebelumnya pernah membelenggu negara itu.

"Desakan Trump untuk menggunakan kata-kata yang menghina terhadap Iran hanya menggandakan tekad bangsa Iran untuk menentang kebijakan tekanan dan intimidasi," kata Takht-Ravanchi.

Ia mengatakan Iran telah menjadi korban terbesar dan sekaligus musuh terkuat terorisme di kawasan itu.

"Menghancurkan ISIS dan kelompok teror serupa lainnya dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi langkah terbaru Iran dalam hal ini," tambahnya.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung