Rabu, 22/05/2019 14:40 WIB
Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengeluarkan perintah kepada angkatan bersenjata untuk menangkap para pengkhianat di negara tersebut.
"Jika seorang pengkhianat muncul, tangkap dia segera, itu perintah: tangkap dia segera!" tegas Maduro kepada personil militer pada rapat "March of Loyalty" di negara bagian utara Carabobo, Rabu (22/5).
Amerika Serikat (AS) beberapa kali mengancam akan mengambil tindakan militer untuk menggulingkan pemerintahan Maduro sejak krisis ekonomi dan politik yang semakin mengerikan di negara itu tahun lalu.
Bulan lalu, sejumlah kecil tentara pemberontak yang dipimpin tokoh oposisi Juan Guaido berencan melakukan kudeta terhadap pemerintah Maduro. Namun, rencana itu gagal. Beberapa di antara mereka ditangkap dan sebagian bersembunyi.
Pemimpin Venezuela Dukung Presiden Vladimir Putin
Rusia Perkuat Hubungan di Negara Amerika Latin Hadapi Hegemoni AS
PBB: Amerika Latin Hadapi Krisis Berkepanjangan Setelah Pandemi COVID-19
Konflik di Venezuela semakin memanas setelah Pemimpin Oposi Juang Guaido secara sepihak menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari.
Sementara itu, negosiasi tingkat tinggi telah dimulai antara pemerintah Venezuela dan oposisi di Norwegia, yang menjadi mediasi untuk membantu mengakhiri krisis di negara itu selama berbulan-bulan.
Sebelumnya, Kamis (16/5) Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan sangat mendukung perundingan yang dihelat di Oslo.
Di hari yang sama, Guaido mengatakan telah mengirim delegasi ke Oslo, tetapi membantah ada pembicaraan langsung telah terjadi antara pemerintah dan perwakilan oposisi.