Selasa, 07/05/2019 18:54 WIB
Seoul, Jurnas.com - Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk menghentikan provokasi untuk menghindari "eskalasi militer" di Semenanjung Korea.
"Kami sangat prihatin dengan insiden peluncuran beberapa proyektil Korea Utara yang melanggar semangat perjanjian militer antar-Korea," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Choi Hyun-soo.
Pernyataan itu dirilis beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan "beberapa proyektil jarak dekat" di lepas Pantai Timur dari Semenanjung Hodo dekat Kota Wonsan.
"Kami mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan provokasi yang dapat meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea," tambahnya.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Sementara itu, militer Korea Selatan mengatakan pihaknya tidak memiliki informasi apakah senjata taktis yang ditembakkan oleh Korea Utara adalah rudal balistik atau bukan.
Selain itu media kantor berita Yonhap mengutip para pakar yang menganalisis foto-foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara bahwa senjata itu "diyakini sebagai rudal Iskander Rusia versi Korea Utara"
September tahun lalu, Seoul dan Pyongyang telah menyetujui serangkaian langkah untuk membangun kepercayaan dan pengendalian senjata di bawah skema yang lebih luas untuk menghentikan semua tindakan permusuhan.
Keyword : Korea SelatanKorea UtaraAmerika Serikat